Suara.com - Siapa sangka, di balik sosok tenang seorang pejabat tinggi Kementerian Keuangan, tersimpan koleksi mobil mewah yang kini menjadi sorotan publik. Isa Rachmatarwata, mantan anak buah Sri Mulyani yang kini harus berhadapan dengan jeruji besi, rupanya memiliki selera tinggi dalam memilih kendaraan.
Bagaikan petir di siang bolong, penangkapan eks tangan kanan Sri Mulyani ini menggemparkan jagat penegakan hukum Indonesia.
Kasus korupsi Jiwasraya yang merontokkan keuangan negara hingga Rp16,8 triliun menyeret namanya ke pusaran masalah. Namun yang lebih mengejutkan adalah deretan aset mewah yang terungkap dari laporan kekayaannya.
Dalam lembar LHKPN terakhirnya di tahun 2023, pria ini tercatat memiliki kekayaan yang fantastis: Rp38,967 miliar.
Baca Juga: Ternyata Ini Masalah yang Terjadi Jika Pemilik Hyundai Ioniq 5 dan 6 Abaikan Recall
Sebuah angka yang membuat alis berkerut mengingat statusnya sebagai abdi negara. Yang mencuri perhatian adalah trio mobil mewahnya senilai Rp1,5 miliar, bak permata dalam mahkota kekayaannya.
Sang primadona dalam koleksinya adalah Hyundai Ioniq 5 keluaran 2023. Mobil listrik seharga Rp750 juta ini bukan sembarang kendaraan. Ini adalah simbol kemewahan modern dengan teknologi mutakhir.
![Mobil listrik Hyundai Ioniq 5. (Dok: KB Bukopin)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/07/28/30459-mobil-listrik-hyundai-ioniq-5.jpg)
Sebagai pionir mobil listrik rakitan lokal, Ioniq 5 bahkan mendapat privilege berupa diskon PPN 10 persen berkat kandungan lokalnya yang mencapai 40 persen lebih.
Jangan salah, performa Ioniq 5 tak main-main. Dengan dua pilihan mesin, mobil ini bisa melaju bak angin dengan tenaga hingga 217 PS pada varian tertingginya. Bayangkan sensasi meluncur dari 0 ke 100 km/jam hanya dalam 7,4 detik. Tentu ini menjadi poin plus tersendiri di antara mobil listrik lainnya.
Melengkapi garasi mewahnya, ada Toyota Camry 2011 senilai Rp100 juta dan Mazda CX-9 2021 seharga Rp650 juta. Ketiga mobil ini bak cermin yang memantulkan cita rasa tinggi sang pejabat terhadap kemewahan otomotif.
Baca Juga: Ini 5 Mobil Listrik Terlaris di Indonesia: Hyundai Didepak dari Posisi Puncak
Ironis memang, ketika jabatan strategis di bawah komando Sri Mulyani harus berakhir dengan tuduhan korupsi.
Direktur Penyidikan Kejagung Abdul Koharu mengungkap bukti-bukti kuat pelanggaran hukum saat Isa menjabat sebagai Kabiro Asuransi di Bapepam LK (2006-2012).
Kisah ini menjadi potret miris tentang godaan jabatan dan kekuasaan. Koleksi mobil mewah yang terungkap bukan sekadar cerita tentang selera tinggi, tapi juga memancing tanya tentang kewajaran penghasilan pejabat negara.
Di tengah upaya pemberantasan korupsi, kasus ini menjadi pengingat pahit bahwa jabatan tinggi tak menjamin integritas seseorang.