Benarkah Nissan dan Honda Batal Merger?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Kamis, 06 Februari 2025 | 20:00 WIB
Benarkah Nissan dan Honda Batal Merger?
Nissan Tiida. (Nissan China)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari dua raksasa otomotif Jepang, Nissan dan Honda. CEO Nissan Motor Co., Makoto Uchida, menyampaikan niat perusahaan untuk menghentikan pembicaraan merger dengan Honda Motor Co., menurut sumber yang familiar dengan masalah ini dikutip dari Kyodo News.

Hal ini menandai berakhirnya inisiatif yang akan menciptakan grup otomotif terbesar ketiga di dunia. Pertemuan antara Makoto Uchida dan CEO Honda, Toshihiro Mibe, berlangsung di markas besar Honda di Tokyo.

Dewan direksi Nissan cenderung membatalkan negosiasi setelah Honda baru-baru ini mengajukan ide untuk menjadikan Nissan sebagai anak perusahaannya, sebuah proposal yang mendapat penolakan keras di dalam Nissan, menurut sumber lainnya.

Proposal Honda untuk menjadikan Nissan sebagai unitnya, yang menyimpang dari rencana awal untuk menggabungkan kedua merek di bawah perusahaan induk pada tahun 2026, muncul karena Honda merasa tidak sabar dengan lambatnya kemajuan Nissan dalam mengubah bisnisnya.

Baca Juga: Heboh Mobil Pelat Merah Berlogo Ditjen PK Kemenkeu Ugal-ugalan di Tol, Celetukan Eks Penyidik KPK: Ngejar Koruptor?

Pada konferensi pers Desember lalu yang mengungkapkan rencana merger, Toshihiro Mibe menekankan bahwa premis utama kesepakatan ini adalah Nissan meningkatkan upaya perubahannya.

Nissan, yang mengumumkan akan memotong 9.000 pekerjaan di seluruh dunia dan mengurangi kapasitas produksi globalnya sebesar 20 persen setelah melaporkan penurunan laba bersih lebih dari 90 persen pada periode April-September, belum memiliki rencana restrukturisasi rinci yang meyakinkan Honda.

Nissan Tiida. (Nissan China)
Nissan Tiida. (Nissan China)

Merger yang menjadi perhatian banyak orang ini secara luas dianggap sebagai upaya Honda untuk menyelamatkan Nissan, meskipun kedua perusahaan menolak karakterisasi tersebut. Makoto Uchida menekankan pada konferensi pers Desember lalu bahwa tidak ada perusahaan yang akan memiliki keunggulan dalam merger ini dan bahwa mereka akan berada pada posisi yang sama.

Kesepakatan yang diharapkan ini memungkinkan kedua perusahaan untuk mengurangi biaya dan berbagi beban finansial yang semakin besar dalam mengembangkan kendaraan listrik dan perangkat lunak untuk bersaing dengan rival global seperti Tesla Inc. dan BYD Co. dari China.

Mitsubishi Motors Corp., mitra aliansi Nissan yang belum memutuskan apakah akan bergabung dalam pembicaraan merger ini, cenderung tidak berpartisipasi karena penurunan otonomi yang diharapkan, menurut sumber tersebut.

Baca Juga: Begini Cara Presiden Prabowo Gunakan Iring-iringan Patwal dengan Tepat, Publik: Beda dengan Anak Buahnya

Dengan perkembangan terbaru ini, masa depan kolaborasi antara Nissan dan Honda masih menjadi tanda tanya besar. Apakah benar mereka akan batal merger atau ada skenario lain yang mungkin terjadi, hanya waktu yang akan menjawabnya. Namun yang pasti, dunia otomotif akan terus memantau langkah selanjutnya dari dua raksasa ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI