Suara.com - Produk otomotif asal China terus melakukan invasi ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya merek mobil asal China, sektor suku cadang seperti ban turut kebanjiran pendatang baru.
Kehadiran merek asal China tentu saja menjadi perhatian khusus bagi produsen ban yang sudah eksis di Indonesia.
Terlebih merek ban asal China faktanya ditawarkan dengan harga yang lebih murah dibandingkan para kompetitor yang sudah banyak beredar di pasaran.
Menyikapi hal ini, Head of Consumer Business PT Bridgestone Tire Indonesia, Gatot Adrie Triyono, kehadiran ban China tentu menjadi salah satu tantangan di industri ban saat ini.
Baca Juga: Ban Pecah Saat Berkendara? Jangan Panik! Ini Langkah Jitu Mengatasinya
"Pastinya itu menjadi challenge (tantangan) buat kita. Tapi tetap, Bridgestone itu selalu mengedepankan soal quality dan safety, itu yang paling utama," ujar Gatot, di Karawang baru-baru ini, Rabu (5/2/2025).
Lebih lanjut, kata Gatot, tantangan utama dari merek ban pendatang baru dari China memang terkait harga yang lebih murah.
Menyoal kualitas dan teknologi tidak ada masalah. Tebukti Bridgestone berhasil mempertahankan eksistensi sampai saat ini dan dipercaya oleh sejumlah merek mobil sebagai OEM (Original Equipment Manufacturing).
"Jadi, memang untuk harga, kita ada challenge di situ. Tapi bagaimana caranya kita mengeluarkan produk yang sesuai standar kita, dan yang paling penting juga safety untuk customer," ungkap Gatot.
Tercatat pada akhir tahun lalu, Indonesia kedatangan merek ban asal China, Zhongce Rubber Group, yang mulai mengoperasikan pabriknya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah.
Baca Juga: GT Radial Turun Lintasan Balap Topang Peforma Kendaraan Sport Premium
Hal ini tentu saja membuat persaingan sektor suku cadang, khususnya ban, semakin kompetitif dari segi harga dan kualitas.