Duh! Elon Musk Dikecam di Eropa, Seruan Boikot Tesla Menggema

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:11 WIB
Duh! Elon Musk Dikecam di Eropa, Seruan Boikot Tesla Menggema
CEO Tesla Elon Musk (Instagram @elonrmuskk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Elon Musk kembali menuai kontroversi di Eropa setelah pernyataannya tentang "rasa bersalah Nazi", yang disampaikan hanya beberapa hari sebelum peringatan pembebasan kamp konsentrasi Auschwitz.

Pernyataan Musk ini datang setelah sebelumnya ia dituduh memberikan salam Nazi dalam dua kesempatan saat pelantikan Presiden Donald Trump pada 20 Januari lalu.

Dilansir dari UNILAD, CEO Tesla itu juga mendapat kritik dari produsen mobil lain setelah menyatakan dukungannya terhadap partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD), yang ia sebut sebagai "satu-satunya penyelamat" Jerman.

Seruan Boikot Tesla di Polandia

Baca Juga: Apa Itu Vine? Saingan TikTok yang Ingin Dibangkitkan Elon Musk

Tesla Cybertruck (Carscoops)
Tesla Cybertruck (Carscoops)

Pernyataan terbaru Musk memicu reaksi keras, terutama dari Polandia. Menteri Olahraga dan Pariwisata Polandia, Sawomir Nitras, menyerukan boikot nasional terhadap Tesla, dengan menyatakan bahwa "tidak ada warga Polandia yang waras" yang seharusnya membeli mobil Tesla setelah pernyataan Musk.

Dalam pidato virtualnya untuk kampanye AfD, Musk mengatakan bahwa Jerman terlalu fokus pada rasa bersalah masa lalu, yang menurutnya harus segera ditinggalkan.

"Anak-anak tidak seharusnya menanggung dosa orang tua atau bahkan kakek-nenek mereka," ujar Musk.

Pernyataan tersebut mencerminkan narasi yang sering digunakan kelompok sayap kanan Jerman untuk menghapus Erinnerungskultur, atau "budaya peringatan" terhadap kejahatan Nazi.

Seruan boikot terhadap Tesla semakin menguat di Polandia, terutama karena pernyataan Musk disampaikan hanya dua hari sebelum peringatan 80 tahun pembebasan Auschwitz pada 27 Januari.

Baca Juga: Cek Fakta: Elon Musk Pamer Robot Pemotong Rambut

Sekitar 1,1 juta orang—kebanyakan Yahudi—dibunuh di kamp tersebut antara tahun 1940 hingga 1945.

Kecaman dari Pejabat Polandia dan Eropa

Menteri Slawomir Nitras menegaskan bahwa Musk, dengan kekayaannya yang luar biasa, mungkin tidak memahami ancaman nyata dari kebangkitan ekstremisme.

"Namun bagi orang-orang biasa yang hidup di jantung Eropa dan mengingat apa yang terjadi 80 tahun lalu, pernyataan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja," katanya.

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk juga mengecam Musk, menyebut ucapannya "menakutkan dan berbahaya, terutama hanya beberapa jam sebelum peringatan pembebasan Auschwitz."

Kontroversi ini berpotensi merusak citra Tesla di Eropa, terutama di negara-negara yang memiliki sejarah kuat dalam menentang ekstremisme sayap kanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI