Suara.com - Direktur Utama Pertamina Lubricants Werry Prayogi mengatakan penjualan produk pelumasnya naik dua kali lipat pada Semester II 2024 dibandingkan dengan paruh pertama berkat kolaborasi bersama tim MotoGP milik Valentino Rossi, VR46 Racing Team.
Werry, yang berbicara di sela-sela peluncuran livery Enduro VR46 Racing Team di Jakarta akhir pekan kemarin mengatakan meski penjualan pelumas melonjak, tetapi yang lebih penting adalah merek Pertamina Lubricants semakin dikenal di dalam maupun luar negeri.
"Yang pasti penjualan kami sudah lebih bagus di Semester II (tahun 2024), dobel dibandingkan dengan Semester I," kata Werry pada Sabtu (25/1/2025).
"Tapi kalau Anda bicara dengan orang-orang advertising, sekarang produk kami Enduro ini sudah top of mind," lanjut dia.
Baca Juga: Mulai 2025 Pertamina Enduro VR46 Racing Team Jadi Tim Satelit Utama Ducati di MotoGP
Werry melanjutkan bahwa salah satu target utama yang dikejar oleh Pertamina Lubricants dalam kerja sama dengan VR46 Racing Team adalah pengenalan merek pelumas asal Indonesia itu di dunia.
Ia mengatakan bahwa sejak Pertamina Lubricants menjadi sponsor VR46 Racing Team di MotoGP musim 2024, merek pelumas Indonesia itu tidak saja sudah dikenal luas di dunia, tetapi nilai dari merek Pertamina Lubricants sendiri sudah naik tinggi.
Apa lagi, sambung Werry, kerja sama Pertamina Lubricants dengan VR46 Racing Team tidak sekedar "menempelkan stiker" pada motor para pembalap, tetapi nama produk Enduro juga disematkan pada nama tim balap tersebut.
Lebih jauh Werry berharap tahun ini, Enduro VR46 Racing Team bisa meraih lebih banyak prestasi dibanding musim lalu. Apa lagi dengan kehadiran pembalap baru Franco Morbidelli dan datangnya motor pabrikan Desmosedici GP25, yang akan dikendarai oleh Fabio Di Giannantonio.
"Kalau semakin sering di depan, kan merek kita akan lebih sering disorot," seloroh Werry.
Baca Juga: Sudah Dapat Jatah, VR46 Racing Team Masih Protes Soal Jumlah Motor GP25
Adapun kontrak kerja sama Pertamina Lubricants dengan VR46 Racing Team, yang nilainya kabarnya di atas Rp 200 miliar, akan berakhir pada 2026 mendatang.