Plot Twist Industri Otomotif: Mitsubishi Pilih Solo Karier, Honda-Nissan Lanjutkan Hubungan

Selasa, 28 Januari 2025 | 11:45 WIB
Plot Twist Industri Otomotif: Mitsubishi Pilih Solo Karier, Honda-Nissan Lanjutkan Hubungan
Mitsubishi Outlander. (Mitsubishi Arab Saudi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah drama yang tak terduga hadir kembali di panggung industri otomotif Jepang. Kali ini, ada kabar mengejutkan dari Mitsubishi dimana memutuskan untuk tak ikut aliansi Nissan dan Honda.

Seperti plot twist dalam sebuah cerita, pada penghujung 2024, Honda dan Nissan menggemparkan jagat otomotif dengan rencana merger mereka.

Semua mata tertuju pada kemungkinan lahirnya raksasa baru otomotif Jepang. Awalnya, Mitsubishi tampak akan ikut dalam "tarian" merger ini, namun siapa sangka mereka justru memilih untuk "berdiri" sendiri.

Hal ini pertama kali terungkap dalam laporan Automotive News yang mengutip dari surat kabar Jepang Yomiuri. Kabar ini tentunya membuat jagat dunia otomotif gempar.

Baca Juga: Pesona Moge Irit yang Kalahkan Honda BeAT, Seliter Tembus 80 Km

Jika dibiarkan Mitsubishi bergabung, tentu akan menimbulkan cinta segitiga yang rumit. Situasi ini tak kalah pelik dari sinetron. Nissan sudah memiliki saham 24 persen di Mitsubishi, sementara masih terikat "hubungan spesial" dengan Renault yang memegang 15 persen sahamnya. Honda, sebagai pendatang baru dalam "drama" ini, tampaknya enggan berbagi panggung dengan Renault.

Logo aliansi Mitsubishi, Honda dan Nissan. (Kolase: Pexels)
Logo aliansi Mitsubishi, Honda dan Nissan. (Kolase: Pexels)

Februari 2025 akan menjadi momen kebenaran, saat Mitsubishi dikabarkan akan mengumumkan keputusannya untuk tetap solo karier. Keputusan yang membuat banyak pihak bertanya-tanya: apakah ini akhir dari "kisah cinta" Mitsubishi-Nissan?

Carlos Ghosn, sosok legendaris di dunia otomotif dan juga eks petinggi Nissan, memberikan "ramalan" menarik. Menurutnya, jangan-jangan ini semua hanya strategi Honda untuk melakukan "pengambilalihan halus" terhadap Nissan dan Mitsubishi. Sebuah skenario yang membuat industri otomotif Jepang semakin panas.

Keputusan Mitsubishi ini bukan sekadar "putus cinta" biasa. Ini bisa memicu gelombang perubahan besar dalam industri otomotif Jepang. Meski begitu, Honda dan Nissan tampaknya tetap kukuh dengan rencana merger mereka, menciptakan kekuatan baru yang siap menggebrak pasar global.

Di tengah hiruk pikuk ini, Toyota, sang raja otomotif, memilih untuk tetap tenang. Melalui Akio Toyoda, mereka menegaskan tidak tertarik ikut dalam "drama" merger ini. Bahkan dengan santai mengingatkan tentang aturan anti-monopoli yang membuat konsolidasi lebih lanjut mustahil terjadi.

Baca Juga: Metamorfosis Menawan New Honda Scoopy, Perpaduan Unik Budaya Pop dan Warisan Nusantara

Seperti film yang memasuki babak baru, keputusan Mitsubishi membuka lembaran baru dalam saga industri otomotif Jepang. Sementara Honda-Nissan bersiap membangun "kerajaan" baru mereka, Mitsubishi tampil percaya diri untuk berjalan di jalurnya sendiri.

Kita tunggu saja, kejutan apa lagi yang akan muncul dalam "sinetron" industri otomotif Jepang ini. Satu hal yang pasti, panggung otomotif Negeri Sakura tidak pernah membosankan untuk disimak!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI