Mobil Listrik Nissan di Persimpangan Jalan: Antara Leaf dan Masa Depan yang Tak Pasti

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Kamis, 23 Januari 2025 | 21:00 WIB
Mobil Listrik Nissan di Persimpangan Jalan: Antara Leaf dan Masa Depan yang Tak Pasti
Nissan Note Aura. (Nissan Jepang)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nissan, salah satu pelopor kendaraan listrik dengan peluncuran Leaf pada tahun 2009, mengalami pasang surut dalam pengembangan mobil listrik. Meskipun memiliki keunggulan awal yang besar, perusahaan ini tidak banyak menunjukkan banyak hasil.

Banyak proyek yang diumumkan tetapi kemudian ditunda atau dibatalkan sepenuhnya. Contoh yang paling terkenal adalah Infiniti LE lebih dari satu dekade lalu.

Baru-baru ini, perusahaan menunda sepasang sedan listrik yang direncanakan akan dibangun di Canton, Mississippi, menurut laporan Carscoops.

Nissan memutuskan untuk tidak membangun crossover listrik subkompak di Canton.

Baca Juga: Rekomendasi 11 Mobil Bekas Under 200 Jutaan Januari 2025: Serba Nyaman, Mewah dan Bertenaga!

Model ini dilaporkan diberi kode PZ1L dan seharusnya lebih besar dari Leaf, tetapi lebih kecil dari Rogue.

Meskipun Amerika Serikat mungkin melewatkan model ini, kendaraan tersebut masih dijadwalkan untuk dibangun di pabrik Nissan di Sunderland, Inggris.

Harga All New Nissan Leaf di Indonesia mulai Rp 649 juta. [Nissan Indonesia]
Harga All New Nissan Leaf di Indonesia mulai Rp 649 juta. [Nissan Indonesia]

Namun, Nissan masih memiliki rencana untuk membangun dua crossover listrik lainnya di fasilitas mereka di AS.

Brian Brockman dari Nissan mengatakan kepada Auto News bahwa mereka ingin fokus pada EV lain yang akan dibuat di Mississippi.

Dia menyarankan bahwa model-model ini akan lebih cocok untuk pasar AS dan akan dijual dalam volume yang lebih besar.

Baca Juga: Total Kekayaan Wamen Stella Christie Tembus Rp 4,7 M di LHKPN, Tapi Akui Tak Miliki Kendaraan Pribadi

Meskipun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab, diyakini bahwa adopsi kendaraan listrik yang lebih lambat dari yang diharapkan memainkan peran dalam keputusan ini.

Kembalinya Presiden Trump ke Gedung Putih juga menambah banyak ketidakpastian karena ia berjanji untuk "mengakhiri Green New Deal" dan "mencabut mandat kendaraan listrik."

Dia juga diharapkan berupaya menghapus kredit pajak kendaraan bersih $7.500, yang akan membuat EV menjadi jauh lebih mahal.

Keputusan untuk membatalkan rencana SUV listrik ini menunjukkan tantangan yang dihadapi Nissan dalam mengembangkan dan memasarkan kendaraan listrik di tengah dinamika politik dan ekonomi yang berubah.

Meski begitu, Nissan tetap berkomitmen untuk mengembangkan kendaraan listrik lainnya yang lebih sesuai dengan pasar dan harapan konsumen di masa depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI