Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa insentif konversi motor listrik akan dilanjutkan pada 2025 ini, tetapi besarannya masih dikaji.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) Eniya Listiani Dewi mengatakan saat ini pemerintah masih membahas besaran insentif yang akan digelontorkan.
“Untuk ekosistem kendaraan listrik, ESDM mengawal konversi motor listriknya. Sesuai arahan Pak Menteri, insentif akan dilanjutkan,” ujar Eniya di Jakarta, Selasa (21/1/2025),
Akan tetapi, lanjut dia, dana insentif yang akan diberikan sedang dalam proses pembahasan sebab baru memulai tahun anggaran. Oleh karena itu, target konversi motor listrik untuk 2025 belum ditetapkan.
Baca Juga: Perikllindo Tanggapi Keputusan Pemerintah Tambah Subsidi Konversi Motor Listrik Jadi Rp10 Juta
“Kalau untuk perusahaan (yang akan kerja sama), nanti kami umumkan lagi,” ucapnya.
Terkait dengan perkembangan konversi motor listrik pada 2024, Eniya menyampaikan bahwa sebanyak 1.111 unit sudah dibayarkan insentif untuk konversinya. Capaian tersebut, kata dia, meningkat pesat dari realisasi 2023 yang hanya sebanyak 145 unit.
“Kenaikan yang bagus untuk lebih mendongkrak konversi motor listrik di tahun ini,” kata dia.
Pada Agustus 2024 lalu, Kementerian ESDM meluncurkan program konversi 1.000 unit motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik secara gratis dalam rangka mengurangi emisi karbon.
Biaya untuk melakukan konversi sebanyak 1.000 unit motor secara gratis tersebut tidak sepenuhnya berasal dari pemerintah.
Baca Juga: Melihat Lebih Dekat Proses Konversi Motor Listrik
Dalam melaksanakan program ini, Kementerian ESDM merangkul mitra kerjanya, seperti pelaku usaha di bidang energi hingga sumber daya mineral, untuk turut berpartisipasi sebagai sponsor. Sedangkan, Kementerian ESDM memberi suntikan sebesar Rp10 juta per unit motor yang dikonversi.
Eniya mengatakan bahwa apabila masyarakat Indonesia secara kompak melakukan konversi kendaraan listrik, emisi karbon dapat turun hingga 132,25 juta ton karbon dioksida.