Infografis
Suara.com - BYD memberikan sinyal terkait kehadiran produk baru untuk mengisi segmen Plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) ke pasar Indonesia tahun ini.
Hal tersebut dikarenakan PHEV memiliki beberapa keunggulan yang tidak terlalu membuat khawatir para pemiliknya untuk penggunaan harian.
Selain itu, insentif hybrid dari pemerintah juga menjadi salah satu pertimbangan bagi BYD untuk mendatangkan produk hybrid.
"Kita tunggu, secara internal kita masih mengkalkulasi terhadap acceptance dari market. Ya BYD adalah salah satu raja PHEV di dunia," ujar Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, di Jakarta, Selasa (21//1/2025).
Baca Juga: Koleksi Mobil Menteri Satryo Dengan Total Miliaran, Dituding Suka Tampar ASN
Meski demikian, lanjut Luther, saat ini pihaknya masih ikut arahan pemerintah untuk melakukan transfomasi energy.
Jadi akan lebih ke Hybrid lebih dulu atau lebih optimal ke PHEV. Karena PHEV punya baterai yang cukup besar dan secara jarak tempuh lebih jauh.
"Tapi secara teknologi (PHEV) relatif lebih maju dari hybrid biasa. Secara investasi R&D juga tidak kecil. Kita mau bawa produk yang kompetitif di Indonesia," tergas Luther.
BYD diketahui telah mengembangkan platform PHEV yang menjanjikan daya tempuh jauh hingga ribuan kilometer dalam sekali pengisian bahan bakar dan listrik penuh.
Bahkan perusahaan otomotif asal China tersebut sudah mengajukan paten desain BYD DM-i dengan teknologi PHEV di Indonesia pada 2024 lalu.
Baca Juga: Kadung Dicap Ringan Tangan: Intip Glamornya Isi Garasi Senilai Rp1,4 Miliar Milik Menteri Satryo
