Uji Coba Bus Listrik di Yogyakarta: Langkah Awal Menuju Transportasi Ramah Lingkungan

Muhammad Yunus Suara.Com
Senin, 20 Januari 2025 | 15:56 WIB
Uji Coba Bus Listrik di Yogyakarta: Langkah Awal Menuju Transportasi Ramah Lingkungan
Ilustrasi bus listrik [Suara.com/ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memulai babak baru dalam transportasi publik dengan meluncurkan uji coba bus listrik yang melayani penumpang secara gratis mulai Senin (20/1).

Program ini tak hanya menjadi langkah progresif, tetapi juga memberi pengalaman baru bagi masyarakat terhadap teknologi ramah lingkungan.

Rute dan Jadwal Operasi

Selama uji coba, bus listrik akan beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, melayani rute dari Bandara Adisutjipto hingga kawasan Sumbu Filosofi, termasuk ikon Yogyakarta seperti Tugu Pal Putih dan Titik Nol Kilometer.

Baca Juga: Download Mod BUSSID Truk Gandeng 2025 Terbaru dan Terlengkap!

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Wulan Sapto Nugroho, menjelaskan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari uji coba teknis tanpa penumpang yang telah dimulai pada 20 Desember 2024.

"Selama setahun ini statusnya masih uji coba dengan skema melayani penumpang," ujar Sapto.

Fitur dan Kapasitas Bus Listrik

Bus listrik ini dirancang untuk menampung maksimal 28 penumpang, dengan 18 tempat duduk dan ruang untuk 10 penumpang berdiri.

Pembatasan kapasitas dilakukan untuk menjaga bobot kendaraan tetap sesuai batas tonase jalan perkotaan yang maksimal 8 ton.

Baca Juga: Manajer Pastikan Arlyansyah dan Figo Dennis Tetap di PSIM Yogyakarta

“Bobot empat baterai yang cukup berat memang menjadi tantangan tersendiri,” jelas Sapto. Oleh karena itu, kapasitas penumpang harus disesuaikan agar kendaraan tetap nyaman dan aman digunakan.

Selain itu, daya tahan baterai menjadi faktor penting. Dalam sekali pengisian, bus mampu melayani 5–6 perjalanan pulang-pergi, meskipun kondisi lalu lintas bisa memengaruhi efisiensinya.

Tantangan Adaptasi Teknologi Baru

Penggunaan bus listrik juga memerlukan adaptasi, terutama bagi para pengemudi. Sistem otomatis dan sensor canggih pada kendaraan ini berbeda dengan kendaraan bermesin diesel.

“Torsinya besar, jadi sensasinya saat menginjak pedal gas pun berbeda,” kata Sapto.

Meski tantangan ini cukup signifikan, hal tersebut menjadi bagian dari proses mengenalkan kendaraan listrik kepada masyarakat sekaligus meningkatkan keterampilan pengemudi.

Langkah Awal Menuju Ekosistem Hijau

Sebagai dukungan terhadap pengoperasian bus listrik, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL) telah dibangun di halaman parkir Bandara Adisutjipto.

Selain menjadi titik awal pemberangkatan bus, fasilitas ini diharapkan mendorong masyarakat mengenal ekosistem transportasi listrik lebih dekat.

Selama masa uji coba, Dishub DIY mengoperasikan dua unit bus listrik. Meskipun jumlahnya masih terbatas, langkah ini menjadi bagian dari upaya memperluas cakupan layanan transportasi ramah lingkungan di masa depan.

“Jika hasil uji coba memuaskan, kami berencana menambah jumlah unit bus listrik dan memperluas rutenya,” ujar Sapto.

Harapan untuk Masa Depan

Program ini menunjukkan komitmen Yogyakarta dalam menciptakan transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Masyarakat pun diharapkan dapat mendukung inisiatif ini dengan memanfaatkan layanan bus listrik selama uji coba berlangsung.

Dengan teknologi yang terus berkembang, Yogyakarta mengambil langkah penting menuju masa depan yang lebih hijau.

Semoga program ini menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI