Suara.com - Sabtu (18/1) dini hari. Seorang pria muda berinisial RF (21) yang hanya berniat membantu justru harus menerima nasib pahit.
RF menjadi korban penusukan dan kehilangan motornya di kawasan Jalan Ancol Timur, Pademangan, Jakarta Utara.
Kisah ini bermula sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, RF sedang melintas di lokasi dan melihat dua pria yang tampak kesulitan mendorong motor mereka yang mogok.
Rasa empati menggerakkan hatinya untuk berhenti dan menawarkan bantuan. Tanpa curiga, RF mendekati kedua pria tersebut dan membantu mereka mendorong motor.
Baca Juga: Harga PCX 160 2025 di Jepang Selisih Rp 8,5 Juta, Tapi Efisiensinya Juara
Namun, niat baik RF berubah menjadi awal petaka. Salah satu pelaku menawarkan rokok kepadanya. RF, tanpa firasat buruk, menerima rokok tersebut dan berniat menyalakannya.
Saat itulah situasi berubah drastis. Tiba-tiba, salah satu pelaku mencekik leher RF. Sontak, RF melawan dan terlibat perkelahian dengan kedua pria tersebut.
Situasi semakin buruk ketika pelaku lain mengeluarkan gunting yang mereka bawa. Tanpa ragu, pelaku menusuk RF, mengakibatkan luka sobek di tangan kirinya dan cedera di jari-jarinya.
Meski terluka, RF tetap berusaha mempertahankan diri. Namun, kedua pelaku memanfaatkan situasi tersebut untuk melarikan diri, membawa kabur motor milik RF dengan nomor polisi F 1885 QX.
Kisah tragis ini kemudian dilaporkan oleh RF ke Polda Metro Jaya pada Sabtu sore.
Baca Juga: Ular Besi dari Taiwan yang Siap Gebrak Skutik Premium: Intip Pesona SYM MMBCU 2025
Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, dalam keterangannya pada Minggu (19/1), mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan intensif terhadap kasus ini.
“Kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini dan saat ini ditangani oleh Polres Metro Jakarta Utara,” ungkap Ade Ary kepada wartawan.
Ade Ary menjelaskan, kasus ini termasuk dalam kategori pencurian dengan kekerasan. Petugas sudah mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan dari korban untuk segera mengidentifikasi para pelaku.
“Korban mengalami luka akibat tusukan gunting di bagian tangan dan jari. Kami berharap bisa segera menangkap pelaku dan mengungkap motif sebenarnya di balik kejadian ini,” tambahnya.
Malam Gelap yang Mengintai Korban
Kasus ini menambah daftar panjang kejahatan di malam hari yang sering kali menyasar korban yang sedang lengah atau memiliki niat baik membantu orang lain.
Jalanan sepi di waktu dini hari menjadi arena sempurna bagi para pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya.
Bagi RF, pengalaman ini tentu meninggalkan trauma mendalam. Luka fisik yang dideritanya hanyalah satu bagian kecil dari dampak kejahatan tersebut.
Perasaan dikhianati setelah niat baik yang tulus justru berujung pada pengkhianatan, pasti menjadi beban emosional yang tak mudah dilupakan.
Namun, ada harapan bahwa keadilan akan segera ditegakkan. Kombes Ade Ary menegaskan bahwa pihak kepolisian akan bekerja keras untuk memastikan pelaku kejahatan ini ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.
Pesan untuk Masyarakat
Kejadian ini sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tetap waspada, bahkan ketika niat menolong sedang membara.
Situasi yang terlihat sederhana atau tidak berbahaya sekalipun bisa saja menjadi perangkap bagi orang-orang dengan niat buruk.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan adalah perhatikan situasi sekitar: Jika melihat hal mencurigakan, pertimbangkan untuk meminta bantuan pihak berwenang terlebih dahulu.
Utamakan keselamatan pribadi: Jangan terburu-buru mendekati orang asing tanpa memastikan bahwa situasinya aman.
Hindari waktu dan tempat rawan: Usahakan tidak melintas di area sepi pada malam hari, terutama tanpa pendamping.
Kejadian RF di Ancol Timur adalah pelajaran pahit yang semoga dapat menyadarkan kita semua akan pentingnya kehati-hatian. Empati memang penting, tetapi keselamatan pribadi harus selalu menjadi prioritas utama.