Suara.com - Perusahaan mobil listrik asal China, Neta Auto diketahui tengah berada dalam krisis keuangan dan melakukan PHK massal pada November tahun lalu.
Namun di tengah masa krisis, Neta berhasil menjual hampir 30.000 mobil di luar negeri pada tahun 2024. Jaringan penjualan tumbuh menjadi 184 di seluruh pasar global utama seperti Asia Tenggara, Amerika Tengah dan Selatan.
Berdasarkan informasi, seperti dilansir dari CNevpost, Neta baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan investor dan jaringan diler dari lebih dari 40 negara.
Dalam pertemuan tersebut, Neta berupaya untuk menggenjot penjualan di luar pasar dalam negeri.
Baca Juga: Jadi Target! Grab & BYD Siap Banjiri Mobil Listrik di Indonesia
Perusahaan juga berencana untuk lebih meningkatkan pengenalan merek dan kepuasan pengguna serta memenangkan konsumen luar negeri melalui manajemen tim dan produksi lokal.
Sementara pabrik Neta di Nanning, provinsi Guangxi di Cina selatan akan memproduksi beberapa model termasuk Neta Aya dan Neta X untuk memenuhi permintaan luar negeri.
Pada akhir tahun lalu, sebuah laporan menyampaikan bahwa Nanning Industrial Investment Group di Guangxi telah menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan induk Neta, Hozon Auto untuk menyediakan dukungan finansial rantai pasokan.
Kelompok tersebut akan membantu Neta mengatur pengadaan bahan baku, produksi, logistik, dan ekspor kit KD (knocked down) dari basis produksinya di Nanning.
Hal ini diyakini akan membantu Neta dalam produksi dan pengiriman model luar negerinya, serta memperluas pasar internasional dan memastikan stabilitas rantai pasokan di luar negeri.
Baca Juga: Neta Perluas Jaringan Diler 3S Jangkau Pengguna Mobil Listrik di Bekasi