Desakan Honda sebelum Merger: Nissan Wajib Lepas dari Cengkeraman Renault?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Sabtu, 18 Januari 2025 | 10:46 WIB
Desakan Honda sebelum Merger: Nissan Wajib Lepas dari Cengkeraman Renault?
Honda, Nissan dan Mitsubishi berkolaborasi untuk pengembangan kendaraan listrik (Honda Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rencana merger potensial antara Honda dan Nissan semakin rumit dengan kehadiran aliansi lama antara Nissan, Renault, dan Mitsubishi. Menurut laporan terbaru, Honda khawatir dengan potensi pengaruh Renault dalam merger yang direncanakan dan meminta Nissan yang sedang mengalami kesulitan untuk membeli saham perusahaan Prancis tersebut.

Saat ini, Renault memiliki 35,7% saham di Nissan. Pabrikan Prancis ini tidak hadir dalam pembicaraan antara Honda dan Nissan, dan hanya menyatakan akan "mempertimbangkan semua opsi berdasarkan kepentingan terbaik Grup dan pemangku kepentingannya," meninggalkan Honda dalam situasi yang sulit.

Menurut laporan yang dikutip oleh Carscoops, Honda meminta Nissan untuk dapat mengakuisisi saham Renault. Sumber yang tidak disebutkan namanya menyarankan bahwa Honda khawatir Nissan bisa menjadi sasaran pengaruh asing yang tidak diinginkan jika pihak ketiga membeli saham merek Prancis tersebut selama negosiasi.

Membeli saham Renault bisa menjadi tantangan bagi Nissan. Pada akhir tahun 2024, Nissan memiliki kas dan setara kas sekitar 1,52 triliun yen (159,78 triliun rupiah), dan lebih dari sepertiga dari jumlah itu akan dibutuhkan untuk membeli saham Renault.

Baca Juga: VW Mau Dibeli China? Ternyata...

Nissan Tiida. (Nissan China)
Nissan Tiida. (Nissan China)

Mengingat seberapa banyak Nissan sudah berjuang secara finansial, tidak jelas apakah mereka dapat membenarkan pengeluaran sebesar itu kecuali mereka melakukan pemulihan yang luar biasa.

Pada akhir Desember, mantan bos Nissan dan Renault, Carlos Ghosn, mengatakan bahwa Renault mungkin terbuka untuk menjual sahamnya langsung ke Honda.

Pemerintah setempat bersemangat untuk merger merek Nissan, Honda, dan Mitsubishi sehingga mereka tetap di bawah kepemilikan Jepang.

Ancaman perusahaan Taiwan, Foxconn, yang menyatakan minat untuk membeli Nissan mungkin telah mendorong Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) untuk mendorong Honda ke dalam merger tersebut.

Meskipun demikian, Nissan masih memiliki banyak rintangan yang harus diatasi sebelum kesepakatan bisa resmi.

Baca Juga: Bikin New Honda Scoopy 2025 Glow Up Maksimal, Ini Deretan Aksesori yang Bikin Gaya Kalcer

Menurut laporan terbaru, Nissan mungkin perlu melipatgandakan laba mereka pada tahun fiskal 2026 untuk membuktikan kepada Honda bahwa mereka bisa menjadi mitra yang solid. Jika tidak, merger ini mungkin tidak akan terjadi.

Dengan demikian, tuntutan Honda agar Nissan lepas dari cengkeraman Renault sebelum merger menunjukkan betapa pentingnya kemandirian dalam menghadapi pengaruh asing.

Ini adalah langkah strategis yang penting untuk memastikan kesuksesan merger dan menjaga kepentingan jangka panjang kedua perusahaan. Namun, tantangan finansial yang dihadapi Nissan akan menjadi ujian berat dalam mencapai tujuan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI