Suara.com - Xiaomi SU7 akhirnya dipastikan bakal hadir ke Indonesia. Perusahaan asal China itu pun juga buka-bukaan kenapa mobil listrik tersebut tak kunjung masuk ke Tanah Air.
Country Director Xiaomi Indonesia, Wentao Zhao menerangkan kalau Xiaomi SU7 adalah produk mobil listrik pertama mereka yang saat ini masih dipasarkan di China.
Menurutnya, perusahaan mesti melakukan evaluasi berkali-kali sebelum akhirnya memasarkan Xiaomi SU7 ke pasar global, tak terkecuali Indonesia.
"Kami butuh waktu untuk memastikan mobil aman, dan semuanya sangat stabil," ungkapnya dalam acara Media Gathering Xiaomi Indonesia yang digelar di Banten, Rabu (15/1/2025).
Baca Juga: Strategi Xiaomi Indonesia di 2025: Agresif Jualan Offline lewat Toko Ritel
Wentao berpandangan kalau setiap negara memiliki kondisi yang berbeda. Di Jepang misalnya, situasi di sana cenderung lebih dingin. Sedangkan untuk Indonesia dikenal sebagai negara yang panas.
Contoh kedua, tiap negara juga memiliki posisi pengemudi yang berbeda. China sendiri berada di sisi kiri, sementara Indonesia kursi pengemudinya di sisi kanan.
"Jadi kami butuh waktu untuk menyiapkan semuanya. Jika kami memasuki suatu negara, kami harus benar-benar memahami negara tersebut," lanjutnya.
Menurut dia, Xiaomi mesti menyiapkan pabrik lokal, tim penjualan, kanal penjualan, metode pemasaran, layanan purnajual, dan lain-lain sebelum menjual electronic vehicle (EV) tersebut ke Indonesia.
Ia sendiri berpendapat kalau Indonesia adalah pasar yang besar untuk mobil listrik. Makanya ini menjadi waktu yang tepat untuk merilis Xiaomi SU7 ke Tanah Air.
Baca Juga: Mobil Listrik Xiaomi SU7 Dipastikan Masuk Indonesia!
Wentao turut bercerita kalau Xiaomi SU7 sebenarnya sudah dikembangkan perusahaan selama tiga tahun terakhir. Lei Jun selaku Pendiri Xiaomi pada akhirnya memutuskan untuk memasuki industri ini.
Sementara itu produk mobil listrik sudah amat ramai di China. Beberapa merek pun berhasil meraih kesuksesan besar di sana.
Wentao juga menyimpulkan kalau industri mobil listrik bisa berumur panjang. Dia optimistis kalau pasar EV bisa bertahan hingga 100 tahun ke depan.
"Jadi di masa depan, ini (mobil listrik) akan menjadi industri 100 tahun. Ini bukan industri jangka pendek. Ini adalah masa depan," pungkasnya.
Sayang Wentao tak mengatakan kapan tanggal pasti Xiaomi SU7 akan tersedia di Indonesia. Ia hanya meminta para konsumen untuk menunggu pengumuman selanjutnya.