Penjualan Mobil 2025 Diprediksi Belum Ada Perubahan, Ini Faktor Penyebabnya

Rabu, 15 Januari 2025 | 08:32 WIB
Penjualan Mobil 2025 Diprediksi Belum Ada Perubahan, Ini Faktor Penyebabnya
SPG berpose di depan mobil saat pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Selasa (23/7/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memprediksi penjualan mobil baru 2025 tidak berubah dari tahun lalu di angka 850 ribu unit.

Menurut Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, Gaikindo menetapkan target penjualan 2025 sebanyak 850 ribu unit, dengan potensi koreksi turun hingga 750 ribu unit dan upside ke 900 ribu unit.

"Ini disebabkan beberapa faktor, antara lain PPn 12 %, opsen pajak, dan kondisi perekonomian belum stabil," ujar Kukuh, di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Lebih lanjut, kata Kukuh, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pasar mobil 2025, ada faktor penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS), Federal Funds Rate (FFR) dan makin banyak merek-merek kendaraan bermotor masuk ke Indonesia, sehingga konsumen mempuyai lebih banyak pilihan. 

Baca Juga: Gaikindo Tetap Optimistis Industri Otomotif Tumbuh Meski Pungutan Pajak Bertambah

"Tapi tahun ini, penjualan EV diperkirakan akan terus bertumbuh," ungkapnya.

Meski demikian, dia menuturkan, diperlukan dukungan kebijakan dari pemerintah, termasuk untuk mengatasi dampak opsen pajak kendaraan bermotor sehingga industri kendaraan bermotor nasional tetap bisa tumbuh.

Dukungan insentif dapat meningkatkan pertumbuhan industri kendaraan bermotor (KBM), terlihat pada peningkatan penjualan. Ini akan menggairahkan industri komponen, industri perbankan, hingga lembaga pembiayaan. 

"Selain itu, ini akan berdampak pada pertambahan pendapatan negara, baik pusat dan daerah, terdiri atas PPN, BBNKB, PKB, PPh badan, PPh perorangan," kata dia. 

Terakhir, Gaikindo meminta semua teknologi elektrifikasi (xEV), yakni HEV, PHEV, dan BEV diberikan kesempatan untuk mendapatkan insentif sesuai dengan kontribusi dalam penurunan emisi karbon dioksida (CO2) dan bahan bakar minyak (BBM). 

Baca Juga: Daftar Harga Mobil Suzuki Terbaru Januari 2025: Paling Murah Rp169 Juta

"Meningkatnya perkembangan pasar xEV dapat memberikan dampak pada pendalaman industri untuk xEV juga potensi peningkatan ekspor xEV," pungkasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI