Honda Gabung dengan Nissan, Toyota Tak Iri: Kalau Dicaplok Takutnya...

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Kamis, 09 Januari 2025 | 14:14 WIB
Honda Gabung dengan Nissan, Toyota Tak Iri: Kalau Dicaplok Takutnya...
Toyota Venza. (Toyota China)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nissan dan Honda sedang mendekati merger yang direncanakan akan terjadi pada tahun 2026 jika semuanya berjalan lancar. Langkah besar ini dipastikan akan mengguncang industri otomotif jika terlaksana.

Pasalnya, Ketua Toyota Akio Toyoda menjelaskan bahwa Nissan tidak pernah mendekati mereka untuk "main bareng".

"Nissan tidak mendekati Toyota tentang merger apa pun," kata Toyoda dikutip dari The Drive.

"Namun, bahkan Nissan gabung dengan Toyota, itu pasti akan melanggar undang-undang anti-monopoli. Jadi mungkin mereka pernah mempertimbangkannya, tetapi memutuskan untuk tidak karena hal itu."

Baca Juga: Mewah dan Bertenaga: Ini Daftar Mobil Dinas Para Menteri Era Prabowo

Pernyataan tersebut muncul seiring dengan kepemilikan Toyota yang begitu besar atas pangsa pasar secara keseluruhan.

Namun, bukan berarti Toyota iri. Mereka juga memiliki kemitraan sendiri, meskipun dalam skala yang lebih kecil. Toyota bekerja sama dengan Subaru untuk GR86/BRZ dan bZ4X/Solterra EVs.

Presiden dan CEO Toyota Akio Toyoda saat presentasi prototipe "kota" masa depan di atas lahan seluas 175 hektar di kaki Gunung Fuji di Jepang, dan purwarupa Toyota e-Palette di pameran Consumer Electronics Show (CES) 2020 di Las Vegas , Nevada, Amerika Serikat (6/1/2020) [AFP/Robyn Beck].
Presiden dan CEO Toyota Akio Toyoda saat presentasi prototipe "kota" masa depan di atas lahan seluas 175 hektar di kaki Gunung Fuji di Jepang, dan purwarupa Toyota e-Palette di pameran Consumer Electronics Show (CES) 2020 di Las Vegas , Nevada, Amerika Serikat (6/1/2020) [AFP/Robyn Beck].

Mereka juga memasok mesin hybrid RAV4 ke Mazda dan Supra yang dibangun bersama BMW Z4. Belum lagi kompaknya Toyota bersama Daihatsu juga memudahkan pabrikan ini menguasai segmen mobil dari kelas harga murah hingga yang mahal sekalipun.

Selain itu, Toyota merasa bahwa peningkatan persaingan dari Nissan-Honda hanya akan membuat industri menjadi lebih baik.

"Bagi saya, ini sangat menarik, karena saya menantikan bagaimana mereka akan bekerja sama satu sama lain dan bagaimana mereka akan mengembangkan produk yang lebih kompetitif," kata Toyoda.

Baca Juga: Virus HMPV Mengintai, Begini Cara Jitu Lindungi Mobil Biar Tetap Aman

"Jika produk-produk menarik dan kompetitif semacam itu muncul dari merger ini, saya pikir itu adalah hal yang baik untuk persaingan tidak hanya di Jepang tetapi untuk dunia."

Jika merger Nissan-Honda dirampungkan—mereka baru mencapai memorandum of understanding (MOU)—Toyota akan tetap menjadi produsen mobil terbesar di dunia dan konglomerat otomotif baru ini akan berada di posisi ketiga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI