Calon Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Pernah Membunuh Orang saat Ngebut di atas Mobil Sport

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 06 Januari 2025 | 20:28 WIB
Calon Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Pernah Membunuh Orang saat Ngebut di atas Mobil Sport
Patrick Kluivert yang disebut sebagai calon pelatih Timnas Indonesia pernah menewaskan sutradara teater di Belanda dalam kecelakaan fatal di Belanda (Instagram/@patrickkluivert9)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Patrick Kluivert, bintang sepak bola Belanda yang kini digadang-gadang akan menjadi Pelatih Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae Yong rupanya pernah membunuh orang.

Pelatih yang kini berusia 48 tahun itu, pernah menewaskan seorang warna negara Belanda pada 1995 silam. Ketika itu, Kluivert masih berusia 19 tahun dan sedang berada di puncak kariernya bersama Ajax Amsterdam.

Insiden itu terjadi saat Kluivert, yang mengemudikan sebuah BMW M3 menabrak sebuah mobil Ford Orion yang dikemudikan Martin Putnam, seorang sutradara teater di Amsterdam. Akibat kecelakaan itu, Putnam yang berusia 56 tahun tewas.

Berdasarkan laporang media-media Eropa ketika itu, Kluivert diketahui mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi, yakni 104 km/jam di lingakungan pemukiman. Tidak hanya itu. Mobil yang dikemudikan Kluivert diketahui milik sahabatnya.

Baca Juga: Media Curacao: Taktik Patrick Kluivet Buruk Sekali

"Ia mengemudikan mobil temannya dan jelas tidak bisa mengendalikan power mobil tersebut," kata seorang saksi kepada media.

"Suara tabrakan itu mirip suara ledakan bom," lanjut sang saksi.

Akibat kecelakaan itu, Kluivert pun diseret ke pengadilan. Dalam sidang, ia terbukti bersalah dalam kasus kecelakaan maut tersebut. Meski demikian ia lolos dari hukuman penjara.

Pengadilan Belanda hanya memvonisnya hukuman kerja sosial lama 240 jam. Ia juga dilarang mengemudikan mobil selama 18 bulan.

Meski hukumannya terbilang ringan, sanksi yang diterima Kluivert dari publik rupanya lebih keras. Mendadak ia menjadi musuh publik. Di dalam lapangan ia sering disoraki para penonton. 

Baca Juga: Marselino Ferdinan: Saya Kehilangan Dunia

Di luar lapangan, ia diburu media dan beberapa kali menerima ancaman pembunuhan. Ia terpaksa melarikan diri dan menetap di rumah keluarganya karena merasa tidak tenang.

Ironisnya Kluivert ketika itu baru saja membawa Ajax menjuarai Liga Champions pada 1995, dan menjadi kesayangan publik Belanda.

"Kecelakaan itu akan menghantui saya seumur hidup," kata Kluivert.

"Tadinya saya menjadi idola, pahlawan sepak bola Belanda. Tetapi dalam sekejap mereka membantai saya karena perbuatan ya sendiri," kenang dia lebih lanjut.

Tidak kuat menghadapi tekanan publik, Patrick Kluivert memutuskan untuk meninggalkan Belanda dan bergabung dengan AC Milan di Serie A pada musim 1997-1998.

Setelah setahun bersama AC Milan, Kluivert memutuskan pindah ke Barcelona dan meraih beberapa gelar juara bersama raksasa Spanyol tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI