Terungkap! Kronologi Penembakan Bos Rental Mobil, Kapolsek Cinangka Terancam PTDH

Muhammad Yunus Suara.Com
Senin, 06 Januari 2025 | 16:18 WIB
Terungkap! Kronologi Penembakan Bos Rental Mobil, Kapolsek Cinangka Terancam PTDH
Kolase Pangkoarmada Laksamana Madya TNI Denih Hendrata dan Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto saat menyampaikan pemaparan saat konferensi pers terkait dengan kasus penembakan bos rental mobil di Markas Koarmada TNI AL, Jakarta, Senin (6/1/2025) [Suara.com/ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak bos rental mobil korban tewas kasus penembakan di Kilometer 45 Tol Tangerang-Merak, Rizky Agam (24), mengatakan bahwa anggota Polsek Cinangka, Polres Cilegon, menolak laporannya untuk mendampingi orang tuanya mengambil alih mobil dengan berdalih pistol pelaku adalah "bohongan".

Rizky Agam bercerita saat-saat insiden itu terjadi dirinya dan ayahnya, Ilyas Abdul Rahman, sudah sempat ditodong oleh pistol sebelum melaporkan ke Polsek Cinangka.

Dia menyayangkan bahwa Kapolda Banten Irjen Pol. Suyudi Ario Seto tak menjelaskan soal penodongan tersebut ketika konferensi pers.

"Ada pertanyaan dari anggota piket, ciri-cirinya seperti apa pistol itu? Saya 'kan awam dalam masalah pistol-pistol. Saya bilang itu kaya warna hitam," kata Agam ketika menghadiri konferensi pers terkait dengan kasus penembakan di Markas Koarmada TNI AL, Jakarta, Senin 6 Januari 2024.

Setelah mengungkapkan hal itu kepada anggota yang berjaga, menurut dia, anggota tersebut meminta dirinya secara mandiri mengejar mobil tersebut.

Dia pun kembali berusaha meyakinkan polisi bahwa pelaku sudah membawa pistol, tetapi dianggap oleh polisi sebagai pistol "bohongan".

"Jadi, saran dari petugas piket pada saat kami sudah mendapatkan penolakan itu sangat tidak masuk akal. Padahal, kami sudah infokan bahwa mobil kami yang dibawa kabur itu memiliki senjata api, tetapi kami sendirilah yang suruh mengambil mobil tersebut," kata dia.

Selain itu, dia menduga kasus penggelapan mobil itu merupakan sindikat yang melibatkan anggota TNI AL.

Oknum anggota TNI yang menjadi pelaku penembakan tersebut membeli mobil berjenis Honda Brio secara tidak benar karena membeli di pasar gelap seharga Rp40 juta.

Baca Juga: Bos Rental Mobil Tewas Didor, Anggota DPR soal Dugaan Polisi Tolak Laporan Korban: Kami Tunggu Hasil Pemeriksaan Propam

"Kalau dia beli secara benar, enggak mungkin dia dapat pengawalan senjata api saat pukul 02.00," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI