Suara.com - Presiden RI ke-7 Joko Widodo tak disangka masuk jajaran elit tokoh Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) 2024.
Kisah eks "tukang kayu" yang pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia kini tercoreng. Jokowi, yang dulu dikenal sebagai pemimpin sederhana, menghadapi sorotan tajam terkait lonjakan kekayaannya yang fantastis.
Bayangkan saja dari Rp33,47 miliar di 2014, kekayaannya meroket hingga Rp95,82 miliar. Kenaikan 186 persen ini mengundang tanda tanya besar di benak publik.
Namun yang benar-benar membuat alis berkerut adalah temuan menggelitik tentang aset kendaraannya. Ia tercatat melaporkan alat transportasi dan mesin di LHKPN terakhir sebesar Rp 432 juta.
Baca Juga: Ketika Motor Bebek Mendadak Jadi Truk Trailer: Supra Bapak Bertenaga Badak
Dan dua unit truk Isuzu milik Jokowi tercatat dengan harga yang bikin melongo: Rp30 juta dan Rp40 juta per unit.
Truk-truk "ajaib" ini bahkan kalah mahal dari sebuah Yamaha Aerox yang harganya Rp41,73 juta.
Jika dibandingkan dengan harga-harga truk Isuzu di pasar kendaraan bekas, tak sedikit unit yang harga jualnya sedemikian rendah, karena kondisinya yang sudah "capek".
Namun tak sedikit dari truk Isuzu yang lebih tua, tahun 2000-an, harganya justru berada di angka 60 jutaan.
Sementara itu, untuk unit yang tahunnya agak muda, produksi 2012 misalnya, harga Isuzu Truk dibanderol mulai dari Rp 120 juta.
Baca Juga: Cairan Kimia Bocor dari Truk Tangki Diduga Soda Api, Bagaimana Bahaya Natrium Hidroksida?
Apa itu kendaraan capek?
Seperti dirangkum dari berbagai sumber, kendaraan capek adalah istilah untuk mobil (atau kendaraan jenis lain) yang telah digunakan dalam waktu lama dan memiliki jarak tempuh tinggi, meskipun usia mobilnya masih relatif muda. Mobil capek bisa terjadi pada mobil bekas maupun baru.