Suara.com - Baru-baru ini, situs Ford Israel menjadi sorotan publik karena menampilkan banner yang menyebutkan "Ratusan diculik oleh Hamas" dan mengarahkan pengguna ke situs Bringthemhomenow.net.
Situs tersebut mencatat bahwa sudah lebih dari 450 hari sejak Israel diserang dan banyak orang disandera. Situs ini juga menyerukan agar mereka dikembalikan dengan "cara apa pun yang diperlukan".
Suara.com juga sempat memerika situs Ford Israel dan terkonfirmasi bahwa banner ini benar-benar ada, namun belum diketahui kapan banner tersebut mulai dipasang.
Perlu diketahui bahwa Ford memiliki jejak yang signifikan di Israel dengan membuka pusat riset di Tel Aviv pada tahun 2019 dan memiliki enam dealer yang menjual berbagai model seperti Bronco, Ranger, Explorer, Puma, dan Mustang, menurut laporan Carscoops (1/1/2025).
Baca Juga: Penjualan Mobil BYD Diprediksi Kalahkan Honda dan Ford Tahun Ini
Namun di lain waktu, di akhir tahun 2024 perusahaan tersebut kini terseret di tengah-tengah keributan perang di Gaza.
Dalam serangkaian posting di X (31/12/2024), akun resmi Ford dibobol peretas, dan dipakai untuk mencuitkan seruan pro Palestina.
Peretas ini juga menyebut Israel sebagai "negara teroris" dan menyatakan dukungan untuk "Free Palestine".
Ford dan Chief Communications Officer, Mark Truby, mengonfirmasi pembobolan tersebut melalui akun X-nya.
"Akun X kami sempat dibobol dan tiga postingan dibuat yang tidak diotorisasi atau diposting oleh Ford. Mereka tidak mewakili pandangan Ford Motor Company. Ford dan X sedang menyelidiki pelanggaran ini," kata Truby.
Baca Juga: BYD Sudah Kalahkan Raksasa Amerika, Ford di Pasar Mobil Dunia
Insiden ini terjadi hampir 15 bulan setelah perang Israel-Hamas dimulai, yang telah memicu kritik keras terhadap operasi Israel di Gaza.