Mobil Konvensional Mulai Kalah Laku dibanding Mobil Listrik?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Minggu, 29 Desember 2024 | 11:10 WIB
Mobil Konvensional Mulai Kalah Laku dibanding Mobil Listrik?
Prediksi bentuk Wuling Bingo SUV (CarnewsChina)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Revolusi kendaraan listrik (EV) bukan lagi masa depan, tapi sudah terjadi, terutama di China. Dalam beberapa tahun saja, pasar mobil terbesar di dunia ini telah membalikkan keadaan terhadap mesin pembakaran internal (ICE).

Dilansir dari Carscoops, penjualan EV, hybrid plug-in, dan hybrid secara bertahap mengikis dominasi mobil bertenaga bensin. Pada tahun 2025, EV diperkirakan akan melampaui penjualan kendaraan ICE untuk pertama kalinya.

Menurut perkiraan dari para ahli investasi seperti UBS, HSBC, Morningstar, dan Wood Mackenzie, penjualan EV di China diperkirakan akan mencapai 12 juta unit pada tahun 2024, peningkatan besar 20% dari tahun 2023.

Sementara itu, penjualan ICE diprediksi anjlok 10%, turun di bawah 11 juta unit. Jika angka-angka ini bertahan, EV tidak hanya akan melampaui mobil ICE, tetapi juga akan menghancurkan target resmi.

Baca Juga: Tips Libur Nataru 2024: Waspadai Maling Velg Saat Mudik, 5 Jurus Jitu Bikin Pencuri Gigit Jari

Pada tahun 2020, pemerintah China menetapkan target agar EV mencapai 50% dari penjualan mobil baru pada tahun 2035. Dengan laju ini, negara tersebut akan melewati tonggak tersebut satu dekade lebih awal.

BYD Seal. [BYD]
BYD Seal. [BYD]

Ketika titik balik tercapai tahun depan, kendaraan listrik akan terus melonjak dan bisa melebihi 18 juta pada tahun 2034. Sementara itu, penjualan model ICE akan terus menurun dan pada tahun 2034, bisa turun serendah 2,93 juta.

Pada tahun 2025, lebih banyak PHEV juga diperkirakan akan terjual dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, mencapai 4,39 juta, dan mungkin tumbuh secara stabil hingga mencapai puncak 6,05 juta pada tahun 2033.

Hybrid konvensional diperkirakan akan berada di antara 730.000 hingga 1 juta unit selama dekade mendatang.

Namun, meskipun penjualan EV yang kuat diprediksi hingga masa depan, persaingan yang semakin ketat kemungkinan akan membuat perusahaan yang kalah solid akan berguguran.

Baca Juga: Tips Libur Nataru 2024: Begini Cara Istirahat saat Mengemudi Jarak Jauh

"Meski sektor EV domestik China jelas berkembang pesat, ia juga menghadapi pertumbuhan yang melambat. Dari basis yang sangat tinggi, kelebihan model, persaingan sengit dan perang harga," kata analis HSBC, Yuqian Ding.

"Arah perjalanan jangka panjang sudah jelas, gerakan besar EV China tak terhentikan."

Wuling dan DHL meresmikan kerja sama pengelolaan suku cadang di Indonesia pada Jumat (29/11/2024). [Suara.com/Liberty Jemadu]
Wuling dan DHL meresmikan kerja sama pengelolaan suku cadang di Indonesia pada Jumat (29/11/2024). [Suara.com/Liberty Jemadu]

Perubahan Drastis di Pasar

Peralihan dramatis China ke EV juga berarti bahwa pabrik-pabrik yang memproduksi jutaan kendaraan ICE akan memiliki pasar domestik yang sangat sedikit untuk dilayani.

Merek asing juga akan merasakan dampaknya. Pada tahun 2024, pangsa pasar mobil asing anjlok menjadi hanya 37%, dibandingkan dengan 64% pada tahun 2020.

Ini menunjukkan preferensi pembeli China yang semakin meningkat untuk kendaraan lokal di pasar mobil baru terbesar di dunia, yang mengakibatkan produsen mobil Jerman, Jepang, dan AS kehilangan sumber pendapatan yang signifikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI