Suara.com - Honda dan Nissan, dua produsen otomotif terbesar asal Jepang, resmi memulai pembicaraan menuju merger yang bertujuan membentuk perusahaan induk baru pada Agustus 2026.
Langkah ini diproyeksikan akan menghadirkan inovasi dan pengembangan signifikan, terutama dalam era elektrifikasi kendaraan.
Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, menyebut kolaborasi ini sebagai strategi penting untuk menjawab tantangan industri otomotif global yang semakin kompleks.
“Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya kedua perusahaan, kami optimistis dapat menghadirkan produk yang lebih inovatif dan mendukung mobilitas berkelanjutan,” ujarnya dikutip dari ANTARA pada Sabtu (28/12/2024).
Baca Juga: Tak Puas dengan CUV e:, Honda Siapkan Motor Sport Bertenaga Listrik
![Logo aliansi Mitsubishi, Honda dan Nissan. (Kolase: Pexels)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/11/65375-logo-aliansi-mitsubishi-honda-dan-nissan.jpg)
Merger ini sejalan dengan visi global Honda untuk mencapai netralitas karbon pada 2040, sekaligus memperkuat posisi di pasar kendaraan listrik yang semakin kompetitif.
Selain itu, Mitsubishi Motors, sebagai mitra Nissan, masih mempertimbangkan keterlibatannya dalam rencana ini dan akan memberikan keputusan pada Januari 2025.
Jika terealisasi, integrasi bisnis ini akan menjadikan Honda dan Nissan sebagai grup produsen mobil terbesar ketiga di dunia, bersaing ketat dengan para pemain besar dari AS dan China di bidang elektrifikasi dan perangkat lunak kendaraan.