Suara.com - Siapa sangka, aroma manis roti yang tercium dari sebuah toko bisa menyimpan kisah pahit yang mengguncang publik?
Inilah kisah Dwi Ayu Darmawati alias DAD, seorang karyawati yang harus menelan pil pahit penganiayaan dari tangan George Sugama Halim, putra sang pemilik toko.
Dari kasus ini tersimpan beberapa fakta mengejutkan yang mungkin bikin publik tercengang. Berikut fakta-fakta menariknya.
Ketika Keadilan Terasa Semanis Janji Palsu
Bayangkan bekerja di tempat yang seharusnya menyajikan kehangatan seperti roti yang baru keluar dari oven, namun justru memberikan luka yang membekas. 17 Oktober 2024 menjadi tanggal yang tak terlupakan bagi DAD. Bukan karena bonus atau promosi, melainkan karena sebuah insiden yang mengubah hidupnya.
Pengacara "Siluman" dan Harapan yang Memudar
Seperti dalam drama televisi, DAD harus berhadapan dengan "pengacara siluman" - seseorang yang mengaku dari LBH dan diutus Polda.
Plot twist yang menyakitkan terungkap ketika diketahui bahwa sang pengacara ternyata adalah kaki tangan pihak pelaku. Ironis bukan? Bagaikan menyerahkan domba ke kandang serigala.
"Paginya langsung visum terus ada cerita juga yang tentang pengacaranya saya sempet juga dikirimin pengacara dari pihak pelaku.
Baca Juga: Beredar Video Gus Iqdam Geber Kawasaki Ninja Hanya Gunakan Sarung dan Peci
Tapi awalnya saya gak tau kalau itu dari pihak pelaku, dia (pengacara itu) ngaku-nya dari pihak LBH utusan dari Polda," kata Dwi dalam rapat.
Motor Sang Ibu: Pengorbanan yang Sia-sia
Korban pun mengganti pengacara dengan yang lebih berkompeten. Sayangnya, justru nasib apes didapatnya.
Dalam keputusasaan mencari keadilan, sang ibu korban rela melepas motor kesayangannya. Namun apa daya, pengacara kedua yang mereka percayai menghilang bagai ditelan bumi setelah menerima bayaran hingga motor yang dijualnya tersebut diserahkan ke pengacara kedua. Pengorbanan yang berakhir dengan air mata.
Cahaya di Ujung Terowongan
Setelah melewati jalan berliku, akhirnya secercah harapan muncul. Pengacara kiriman dari Jhon LBF, seperti malaikat penyelamat, hadir membawa kasus ini ke hadapan Komisi III DPR RI.
Media sosial bergejolak, publik memberikan dukungan, dan roda keadilan mulai berputar.
Akhir dari Kesombongan
"Kebal hukum?" Mungkin itu yang ada di benak George Sugama Halim sebelum jeruji besi hotel prodeo di Sukabumi menjadi kenyataan pahitnya. Bukti nyata bahwa kesombongan hanya akan berakhir dengan kejatuhan.