Kemenperin: Insentif Mobil Hybrid Hanya untuk 1 Tahun

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 17 Desember 2024 | 17:18 WIB
Kemenperin: Insentif Mobil Hybrid Hanya untuk 1 Tahun
Wamenperin Faisol Riza mengatakan insentif mobil hybrid hanya berlaku setahun selama 2025. [ANTARA FOTO/Fauzan/YU]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah atau PPnBM DTP sebesar 3 persen untuk mobil hybrid yang mulai diterapkan pada 1 Januari 2025 akan berlangsung selama satu tahun.

Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyatakan setelah berlaku setahun, insentif mobil hybrid tersebut akan dikaji kembali.

"Satu tahun dulu nanti akan dikaji lagi," kata Faisol di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Sebelumnya pada Senin pemerintah memberikan insentif berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen untuk mobil hybrid mulai 1 Januari 2025.
 
“Saya minta agar para produsen mobil-mobil hybrid yang ada di Indonesia segera mendaftarkan merek-mereknya kepada kami, agar tahun depan, mulai 1 Januari, sudah bisa menikmati insentif,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita .

Baca Juga: Suzuki Siapkan Swift Hybrid, Begini Bocoran Performanya

Untuk pemberian insentif PPnBM DTP kendaraan bermotor bermesin hybrid, estimasi anggaran yang dibutuhkan oleh pemerintah sebesar Rp840 miliar.

Agus menyampaikan bahwa dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah, pemerintah sudah mengatur terkait nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang menjadi syarat bagi para produsen mobil hybrid untuk menjadi peserta dalam program tersebut.

Selain itu, pemerintah juga memberi insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) DTP sebesar 10 persen untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) completely knocked down (CKD), PPnBM DTP 15 persen untuk KBLBB impor completely built up (CBU) dan CKD, serta Bea Masuk nol persen untuk KBLBB CBU.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI