Suara.com - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan akan memangkas habis sejumlah kebijakan dukungan terhadap kendaraan listrik dan stasiun pengisian daya.
Seperti dilansir dari Carscoops, tim transisi Trump bahkan telah mengeluarkan rekomendasi untuk menahan laju pertumbuhan mobil listrik China, komponen, dan bahan baterai dari China.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi di dalam negeri. Pemerintahan Trump juga diperkirakan akan mengalihkan dana yang dirancang untuk mendukung adopsi kendaraan listrik.
Meski belum terdapat rincian jelas, tetapi anggaran yang ada akan dialihkan ke upaya elektrifikasi lainnya seperti rantai pasokan pertahanan nasional dan infrastruktur penting lainnya.
Baca Juga: Teknologi Keamanan Tinggi: Uji Tabrak Chery Tiggo 8 Tunjukkan Standar Baru di Industri Otomotif
Pandangan Donald Trump terhadap perlindungan iklim sudah diketahui umum. Ia menolak menerima pemanasan global sebagai sebuah fenomena.
Bahkan sebelum menjabat, Trump telah berjanji untuk mencabut atau menghapus banyak standar emisi kendaraan di bawah Badan Perlindungan Lingkungan pemerintah AS.
Ia menyampaikan ketidakberpihakannya pada kendaraan listrik, dengan mengatakan bahwa kendaraan tersebut dipaksakan kepada konsumen dan akan merusak industri otomotif AS.
Para analis mengatakan, produsen mobil besar AS seperti General Motors, Ford, dan Chrysler akan menjadi pemenang terbesar dalam masa jabatan kedua Trump dan kendali Partai Republik atas Kongres AS.
Dengan pembeli di AS memilih kendaraan dengan mesin pembakaran internal konvensional, pasar kendaraan listrik dan baterai Tiongkok di Amerika akan terpuruk.
Baca Juga: Toyota: Relaksasi Pajak untuk Industri Otomotif Bisa Bikin Tebal Kantong Pemerintah