Yamaha Jadi Pakai Mesin V4? Begini Kata Direktur Teknis

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 11 Desember 2024 | 11:15 WIB
Yamaha Jadi Pakai Mesin V4? Begini Kata Direktur Teknis
Yamaha YZF-R1 GYTR [captured YouTube: www.yamaha-racing.com].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa pekan silam, sempat tersiar kabar bahwa Yamaha akan menanggalkan mesin inline-four mereka dan menggantinya mesin V4 baru.

Kemungkinan mesin V4 ini akan siap pada tahun 2026 dengan debut mesin balap tersebut berlangsung musim depan.

Namun, kabar tersebut justru malah kian tidak pasti, apalagi setelah keluarnya pernyataan dari direktur teknis MotoGP Yamaha, Max Bartolini.

Secara ambigu, ia menyatakan bahwa Yamaha akan menggunakan konfigurasi mesin mana pun yang paling cepat.

Baca Juga: Adu Bagasi Skutik Retro Yamaha Fazzio vs Honda Scoopy, Siapakah Pemenangnya?

Salah satu sosok di balik dominasi Ducati

Peluncuran tim Monster Yamaha MotoGP 2021. (Youtube)
Peluncuran tim Monster Yamaha MotoGP 2021. (Youtube)

Bartolini bergabung dengan Yamaha dari Ducati, yang kembali mendominasi musim MotoGP 2024 dengan 19 kemenangan dari 20 balapan, dan melakukan semua itu dengan mesin V4.

Sejak Suzuki keluar dari olahraga ini pada akhir 2022, Yamaha telah menjadi satu-satunya merek yang menggunakan konfigurasi mesin inline-four.

Namun, Yamaha tidak hanya tertinggal dari Ducati setelah sukses meraih gelar pada 2021, tetapi juga tertinggal dari KTM dan Aprilia, yang keduanya juga menggunakan mesin V4.

Sebelumnya mesin V4 dianggap sebagai kelemahan, yang perlahan anggapan tersebut terbantahkan dengan jelas baru-baru ini.

Baca Juga: MAB Luncurkan Motor Listrik Pertama, Electro EL03/City

Pengembangan Mesin V4 Yamaha

Yamaha bakal menyematkan mesin V4 di motor MotoGP (Instagram)
Yamaha bakal menyematkan mesin V4 di motor MotoGP? (Instagram)

Hal ini mendorong Yamaha untuk mulai mengembangkan mesin V4 baru karena mereka bersiap untuk perubahan besar dari DNA balap mereka, yang merupakan inline-four tradisional yang memiliki suara merdu.

Namun, ketika membahas rencana pabrikan, Bartolini mengatakan kepada MotoGP.com bahwa Yamaha belum membulatkan tekad.

"Ketika Anda berpikir tentang mesin V4, Anda harus memikirkan tidak hanya tentang mesin. Memiliki mesin V4 berarti Anda harus membangun sepeda motor yang benar-benar berbeda. Jadi, rangka berbeda, distribusi berat berbeda, bagian-bagian berbeda pada sepeda motor."

"Kami tidak tahu apakah itu lebih cepat atau tidak saat ini. Jadi, kami harus membangun mesinnya, membangun sepeda motornya, memeriksa apakah itu lebih cepat, dan kemudian memutuskan. Kami harus memutuskan pada 2025, dan saya berharap memiliki informasi untuk memutuskan pada 2025."

"Target kami adalah menjadi sekompetitif mungkin. Saya berharap melihat sesuatu yang lebih baik pada akhir tahun depan dan mendekati sedikit pada 2026 - itu akan luar biasa, pilihan terbaik yang bisa saya bayangkan."

"Tetapi, Anda harus berpikir bahwa yang lain tidak berhenti bekerja, mereka bekerja sangat keras dan terus mendorong sangat keras. Jadi, Anda tidak hanya harus memulihkan, Anda perlu lebih cepat daripada mereka, sehingga membuat waktu lebih lama."

Tabiat Yamaha

Ilustrasi Yamaha YZF-R1M.[MCN]
Ilustrasi Yamaha YZF-R1M.[MCN]

Bukan rahasia lagi jika Yamaha kerap menyematkan teknologi MotoGP-nya ke motor-motor yang diproduksi masal. Sebut saja Yamaha R1M, yang sedikit-banyak juga mengusung beberapa fitur hasil pengembangan di MotoGP, termasuk dengan mesin inline-nya.

Selain untuk branding dagangan, langkah ini juga diperlukan agar Yamaha bisa kompetitif di ajang balap motor selain MotoGP, misal pada WSBK dan semacamnya.

Jika Yamaha memutuskan untuk banting setir menggunakan V-engine, bukan tidak mungkin jika mesin ini juga akan menular ke motor-motor Yamaha yang akan dijadikan dagangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI