Suara.com - Ketika berbicara tentang merek mobil paling andal, banyak orang pasti akan langsung menyebut "Toyota." Tidak heran, reputasi dari sejumlah kendaraannya seperti Avanza generasi lawas dan juga Kijang series memang tak bisa dipandang sebelah mata. Namun itu dulu.
Ini tak cuma terjadi di Indonesia, namun juga di Amerika Serikat. Selama bertahun-tahun, tester Consumer Reports dan responden survei pengemudi menempatkan Toyota dan divisi mewahnya, Lexus, sebagai merek paling andal (baik baru maupun bekas).
Namun, tahun ini menandai pertama kalinya Toyota atau Lexus tidak nyaman di posisi pertama. Menurut laporan dari Carscoops, Toyota dan Lexus sekarang berada di peringkat kedua dan ketiga dalam daftar merek paling andal.
Subaru Mengambil Alih Tahta
Baca Juga: Apakah Air Hujan Berdampak Buruk ke Cat Mobil?
Subaru, produsen mobil Jepang yang relatif kecil dengan hanya sembilan model, tanpa hybrid, dan hanya satu EV (Solterra, yang merupakan Toyota bz4X rebadge), telah mengambil alih tahta baru-baru ini di Amerika Serikat.
Consumer Reports mengirimkan survei kepada pengemudi yang memiliki kendaraan dari tahun 2000 hingga 2024 untuk menangani 20 keluhan paling umum pada mobil baru dan bekas selama setahun.
Penyebab Keandalan Subaru
Consumer Reports mengumpulkan peringkat berdasarkan tanggapan anggota dan ulasan kendaraan mereka.
Meskipun Subaru secara teratur mencetak skor di lima besar kendaraan paling andal, Jake Fisher, direktur senior pengujian otomotif, mengatakan bahwa peringkat keandalan bergantung pada banyak faktor.
Baca Juga: Ini Deretan Faktor Penyebab Nissan Terancam Gulung Tikar
"Meskipun peringkat merek dapat menjadi pengantar Anda sebelum bertolak ke showroom, sangat penting untuk juga melihat keandalan untuk model tertentu sebelum membuat keputusan pembelian," katanya.
Masalah pada Desain dan Recall Toyota
Di negeri seberang tersebut, Toyota kesulitan untuk mengesankan pelanggan dengan desain kendaraan yang radikal dan banyaknya recall.
Toyota telah menarik jutaan RAV4 hybrid karena risiko kebakaran dari baterai hybrid, mengeluarkan 10 recall untuk Tundra baru sejak model tahun 2022, dan menarik Corolla 2023 hingga 2024 karena poros kemudi yang retak.
Sebaliknya, redesign Subaru, seperti perubahan tampilan untuk Forester 2025, diterima dengan baik.
Perbandingan Recall Subaru dan Toyota
Toyota memiliki 10 recall aktif di berbagai model, terutama Sequoia, Tundra, Crown, Prius, dan Corolla sejak 2022.
Subaru telah mengeluarkan 10 recall, dengan satu-satunya model yang ditarik setelah 2022 adalah Crosstrek dan Impreza 2024, karena risiko korsleting yang dapat menyebabkan kehilangan daya saat berkendara.
Subaru juga menarik kendaraan Legacy 2023 karena lasan yang tidak tepat yang bisa memungkinkan air meresap dan merusak sakelar inhibitor.
Masa Depan Hybrid dan Elektrifikasi
Toyota juga memperkenalkan mesin hybrid baru di Land Cruiser, Tundra, dan Sequoia – dan tahun model pertama dari mesin apa pun bisa mengalami masa adaptasi.
Update mesin Subaru lebih minor, dengan hybrid yang akan diperkenalkan (dengan bantuan Toyota) pada 2025.
"Mobil-mobil Subaru berbagi banyak komponen andal," kata Steven Elek, analis data.
"Ini berarti ketika Subaru mendesain ulang kendaraan, mereka bisa melakukan lebih sedikit perubahan bertahap dengan membawa sistem yang sudah dapat diandalkan. Ini mengurangi risiko masalah baru."
Jika saja Indonesia juga memiliki lembaga riset terkait kepuasan pelanggan terhadap keawetan mobil, kira-kira pabrikan mana yang akan jadi jawaranya?