Ini Deretan Faktor Penyebab Nissan Terancam Gulung Tikar

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Minggu, 08 Desember 2024 | 11:10 WIB
Ini Deretan Faktor Penyebab Nissan Terancam Gulung Tikar
Nissan Qashqai. (Carscoops)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari demi hari, krisis yang dihadapi Nissan tampaknya tidak kunjung reda. Pada bulan Oktober, Nissan mengumumkan serangkaian perubahan besar, termasuk PHK 9.000 karyawan, pengurangan produksi, dan kemungkinan penundaan untuk model-model yang akan datang.

CEO Nissan, Makoto Uchida, bahkan memotong gajinya sendiri sebesar 50 persen. Namun, ia mungkin kehilangan semuanya jika gagal mengembalikan perusahaan dari ambang kehancuran.

Menurut laporan Carscoops, sumber anonim dalam Nissan menyatakan bahwa merek ini hanya memiliki 12-14 bulan untuk bertahan. Untuk mencapai itu, produsen mobil ini perlu memangkas biaya, mempertahankan produksi yang cukup, dan terus mengembangkan produk yang diinginkan pasar.

Atas hal ini, Uchida pun  berada di bawah tekanan langsung untuk membalikkan keadaan. Beberapa laporan menyebutkan bahwa Nissan mencari pendukung keuangan utama yang baru. Selain itu, merek seperti Honda, yang sudah bermitra dengan Nissan, bisa menjadi penolong.

Baca Juga: Akan Bawa 7 Model Mobil ke Indonesia, Geely Auto Tak Cuma Main di Mobil Listrik

Pandangan Berbeda dari Pemegang Saham

Nissan Gallery hadir di Indonesia (Dok. Nissan)
Nissan Gallery hadir di Indonesia (Dok. Nissan)

Tidak semua orang memiliki pandangan suram tentang situasi ini. Pemegang saham aktivis dilaporkan mulai membeli saham di produsen mobil asal Jepang tersebut, bertaruh pada kemungkinan pemulihan di pasar.

Namun, sebelum optimisme tersebut dapat direalisasikan, Uchida dan Nissan harus menavigasi pemerintahan presiden AS yang baru dengan tujuan yang sangat berbeda dari yang sebelumnya.

Donald Trump telah menyatakan niatnya untuk memberlakukan tarif yang besar pada barang-barang dari Meksiko dan Kanada, yang dapat menggagalkan rencana Nissan untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan di AS tahun depan.

Tantangan Nissan dalam Pasar Hybrid

Baca Juga: Lebih Canggih dari Alphard, Tesla Kalah Pintar: Intip Nissan Hyper Tourer yang Bisa Tahu Detak Jantung Sopir

Nissan N7 (Motor1.com)
Nissan N7 (Motor1.com)

Ketika berbicara tentang hybrid, timing Nissan tidak bisa lebih buruk. Uchida sendiri mengakui bahwa perusahaan ini melewatkan memo tentang permintaan North America untuk hybrid, memilih untuk menggandakan upaya pada EV dengan Leaf.

Sekarang, ketika popularitas hybrid meningkat, Nissan berusaha mengejar ketertinggalan. Meskipun Nissan pernah menawarkan Rogue hybrid pada 2017, model ini dihentikan pada 2020 karena minat yang rendah, dan perusahaan tidak pernah melanjutkannya.

Tantangan Pasar Global dan Elektrifikasi

The All-New Nissan Serena e-POWER saat dipamerkan di Kota Semarang. [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]
The All-New Nissan Serena e-POWER saat dipamerkan di Kota Semarang. [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]

Masalah Nissan bukan sekadar tertinggal, tetapi gagal mengikuti pasar yang telah berubah. Tingginya harga EV dan kurangnya infrastruktur pengisian membuat hybrid menjadi pilihan yang lebih disukai banyak pembeli Amerika, dan Nissan tertinggal.

Uchida mengakui bahwa permintaan hybrid meningkat dengan cepat dan mereka tidak dapat melihatnya sebelumnya. Sekarang, Nissan bergegas menyesuaikan strateginya.

Sistem hybrid e-Power perusahaan, yang telah tersedia di Jepang sejak 2016, akan memulai debutnya di AS pada Maret 2026.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI