Viral Pertamax 92 Dituding Bikin Mesin Kendaraan Rusak, Anggota DPR RI: Bubarkan Pertamina!

Kamis, 05 Desember 2024 | 17:50 WIB
Viral Pertamax 92 Dituding Bikin Mesin Kendaraan Rusak, Anggota DPR RI: Bubarkan Pertamina!
Ilustrasi pertamax series.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gelombang kritik terhadap Pertamina kembali mencuat setelah beredarnya kabar viral tentang kualitas Pertamax yang diduga merusak mesin kendaraan.

Polemik ini memicu perdebatan sengit dalam rapat dengar pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan jajaran Direksi PT Pertamina Persero di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Kritik Tajam dan Perbandingan Harga

Dalam pertemuan tersebut, Mufti Anam, anggota Komisi VI DPR RI, melontarkan kritik tajam terhadap kinerja Pertamina.

Baca Juga: Pertamina Dituding Jual Pertamax Kotor, Fadjar Djoko Santoso Bilang Begini

Ia mempertanyakan kemampuan BUMN energi ini dalam menyediakan bahan bakar berkualitas dengan harga terjangkau, terutama menyusul wacana pencabutan subsidi Pertalite bagi pengemudi ojek online (ojol).

Anam mengusulkan solusi konkret dengan meminta Pertamina menurunkan harga Pertamax menjadi sekitar Rp 8.000 per liter, setara dengan harga Pertalite saat ini.

Ia juga menyoroti disparitas harga yang signifikan antara BBM Pertamina dengan Petronas Malaysia, di mana harga BBM di negara tetangga tersebut 50 persen lebih murah dibandingkan Indonesia.

Kontroversi Kualitas BBM

Viral-nya kasus Pertamax yang diduga merusak mesin kendaraan menjadi sorotan utama dalam rapat tersebut.

Baca Juga: UMKM Binaan Pertamina Raih Transaksi Lebih dari Rp 4,5 Miliar di Belanda

Anam mengkritisi kualitas bahan bakar Pertamina dengan membandingkannya dengan Shell, yang menurutnya mampu menyediakan BBM berkualitas tanpa fasilitas negara.

"Kalau memang Pertamina sudah tak bisa menghadirkan BBM yang murah, tak bisa menghadirkan BBM berkualitas, bubarkan saja sudah pak. Kasih kesempatan Petronas untuk menghadirkan BBM murah," ujar Mufti dilansir dari Youtube TVR Parlemen.

Tanggapan Pertamina

Menanggapi kritik tersebut, Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa perusahaan telah melakukan uji sampel komprehensif di beberapa SPBU di Cibinong terkait viral mesin kendaraan yang rusak.

Hasil pengujian yang melibatkan Lapi ITB dan Lemigas menunjukkan bahwa parameter dan standar Pertamax telah memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai bahan bakar.

"Bukan kami membela diri bahwa kualitas BBM kami sudah sesuai standar. Itu yang berbicara adalah fakta-fakta dan hasil ilmiah," jelas Simon.

Ia menekankan bahwa Pertamina akan menjadikan masukan tersebut sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI