Sementara Asosiasi Manufaktor Otomotif China meramalkan pada tahun ini, penjualan mobil listrik akan mencapai 11 juta unit. Artinya ada sekitar 9 juta unit yang tidak terserap oleh pasar domestik.
![Mobil listrik Zeekr 009 akan dijual di Indonesia. [Dok Zeekr]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/06/05/56185-zeekr-009.jpg)
Alhasil para produsen mobil listrik China saat ni berlomba untuk mengekspor mobil mereka ke luar negeri. Tetapi kebijakan tarif tinggi yang diambil Eropa dan Amerika Serikat membuat strategi ini tak berjalan mulus.
"Amerika Serikat dan Uni Eropa adalah dua pasar mobil besar dunia. Merek yang belum bisa mendulang pasar di dua wilayah itu belum bisa disebut sebagai pemain kelas dunia," kata Gao Shen, analis industri otomotif yang berbasis di Shanghai.
Ia menambahkan jika permintaan dari pasar tidak cukup, maka produksi mobil listrik China menjadi mubazir.
Xpeng, yang di kuartal III lalu mengumumkan kerugian 249 juta dolar AS, pekan ini mengatakan bahwa perusahaan berharap bisa berhenti merugi ada 2025 mendatang. Perkiraan yang sama juga disampaikan oleh Leapmotor dan Zeekr.