Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, tengah menjadi sorotan karena sempat melontarkan pernyataan bila ojek online (Ojol) tidak akan mendapat bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Bahlil memberikan sinyal bahwa driver ojek online tak masuk kriteria penerima BBM. Dia menilai, ojol untuk kegiatan usaha.
"Ojek dia kan pakai untuk usaha. Ojek itu alhamdulillah, kalau motor itu, motor punya saudara-saudara kita yang bawa motornya. Tapi sebagian kan juga punya orang yang kemudian saudara-saudara kita yang bawa itu dipekerjakan. Masa yang kayak gini disubsidi," kata Bahlil baru-baru ini, dikutip (3/12/2024).
Meski demikian, belakangan Bahlil menegaskan bahwa kebijakan ini masih dalam tahap review di internal Kementerian ESDM. Ia memastikan belum ada keputusan resmi terkait siapa saja yang akan berhak mendapatkan BBM subsidi.
Baca Juga: Pertamina Dituding Jual Pertamax Kotor, Fadjar Djoko Santoso Bilang Begini
"Saya lagi exercise, kalian yang terlalu cepat buat kesimpulan. Ini lagi exercise belum ada keputusan final. yang jelas kita buat adil semua," ujar Bahlil.
Garasi Menteri Bahlil
Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Bahlil tercatat memiliki total kekayaan senilai Rp 302.467.616.354. Harta itu dilaporkan pada periode 31 Maret 2023/Periodik - 2022, dengan jabatan sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Dari total harta kekayaan itu, senilai Rp 284.099.500.000 berbentuk tanah dan bangunan, Rp 2.012.500.000 dalam bentuk surat berharga, serta kas dan setara kas senilai Rp 16.240.016.354.
Untuk harta berupa alat transportasi dan mesin nilainya adalah Rp 115.600.000 dengan rincian mobil Toyota Harrier tahun 2007 hasil sendiri dengan taksiran harga sekitar Rp 68.000.000 dan Honda CR-V tahun 2010 hasil sendiri dengan taksiran harga Rp 47.600.000.
Baca Juga: Deretan Raksasa Otomotif di Ambang Kebangkrutan: Apa Penyebabnya?