Suara.com - Penggalan video dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait baru-baru ini viral di media sosial. Politisi sekaligus mantan anggota DPR RI dari PDIP tersebut memberikan sayembara dengan jumlah fantastis.
Tak tanggung-tanggung, ia menyediakan hadiah sebesar Rp 8 miliar bagi penemu Harun Masiku. Perlu diketahui, Harun Masiku merupakan buron kasus dugaan suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.
“Saya akan kasih bonus bagi yang bisa menangkap Harun Masiku Rp 8 miliar uang pribadi saya ya, supaya semangat, supaya di negara ini tidak ada yang kebal hukum,” ucap Ara.
Ia juga mempertanyakan siapa sebenarnya sosok Harun Masiku dan mengapa ia belum tertangkap hingga saat ini. "Harun Masiku siapa sih kok bertahun-tahun belum tertangkap?" tanya Ara pada penggalan video yang beredar.
Baca Juga: Viral Video Bullying Siswi SMP di Serang, Keluarga Ungkap Korban Alami Trauma
Tentu publik penasaran dengan jumlah harta Maruarar Sirait mengingat ia berani memberikan hadiah Rp 8 miliar. Saat masih menjadi anggota DPR RI 2014-2019, Maruarar Sirait pernah memberikan laporan ke situs LHKPN milik KPK.
Meski begitu, laporan teranyar mempunyai keterangan tahun 2019. Ara belum mengunggah laporan terbaru usai menjabat menjadi menteri.
Berdasarkan LHKPN, jumlah harta Maruarar Sirait adalah sebesar Rp 85.803.512.722 atau Rp 85,8 miliar. Dari puluhan miliar, harta terbesar Maruarar Sirait ada pada tanah dan bangunan.
Puluhan tanah yang tersebar di Jakarta, Bandung, Tangerang hingga Kabupaten Toba senilai Rp 74,5 miliar. Berdasarkan dokumen LHKPN, Maruarar Sirait hanya mempunyai tiga mobil. Dua di antaranya merupakan mobil SUV dan MPV premium.
Menteri PKP Maruarar Sirait mempunyai Toyota Fortuner tahun 2017 seharga Rp 344 juta. Selain itu, ia mengoleksi Toyota Alphard tahun 2017 seharga Rp 713 juta.
Baca Juga: Bela Ara usai Dicap Hina KPK karena Sayembara Rp8 M, Habiburokhman ke PDIP: Urus Dulu Harun Masiku
Maruarar Sirait diketahui memiliki uang kas dan setara kas senilai Rp 19,9 miliar. Mungkin itu sebabnya ia berani memberikan sayembara berhadiah Rp 8 miliar.