Suara.com - Beberapa produsen baterai telah mengembangkan baterai yang dapat diisi daya dengan cepat.
Namun sebuah penelitia menyebutkan bila penggunaan Ultra fast charging (UFC) atau fast charging (FC) bisa membuat baterai mobil listrik cepat rusak.
Hal ini karena jumlah muatan listrik yang masuk ke baterai menjadi banyak, sehingga suhu baterai akan meningkat. Jika kebiasaan menggunakan UFC dilakukan secara terus-menerus, maka masa pakai baterai akan menurun secara signifikan.
Lalu bagaimana dengan garansi baterai yang banyak ditawarkan oleh para produsen mobil listrik. Apakah penggunaan fast charging akan menggugurkan garansi baterai.
Baca Juga: GAC Aion Siapkan Mobil Listrik Penantang BYD Dolphin, Jarak Tempuh Tembus 600 Km
AION Indonesia sebagai salah satu produsen yang menawarkan garansi baterai untuk jajaran produk mobil listrik mereka menegaskan kebiasaan tersebut tidak termasuk kriteria penilaian.
"Ultrafast charging memang ada daya tahannya atau battery health-nya rada menurun. Tapi selama itu dalam pemakaian wajar, kami juga akan melihat itu sebagai poin," ujar Jefri Holidaja selaku Head of After Sales AION Indonesia, di ICE BSD, Tangerang, Jumat (29/11/2024).
Jefri menambahkan, sebaiknya konsumen tidak perlu terlalu khawatir jika sering menggunakan fast charging bisa membuat garansi baterai gugur.
Karena ada poin-poin lagi yang akan jadi pertimbangan kdan seluruh temuan akan jadi masukkan ke headquarter.
"Tidak ada kriteria kalau pakai fast charging terus akan hilang garansi-nya sebab ada investigasi lagi nanti," jelasnya.
Baca Juga: AION Kejar TKDN 40 Persen Demi Insentif Mobil Listrik
AION sendiri saat ini menjadi salah satu merek otomotif yang gencar menghadirkan mobil listrik ke Tanah Air.
Tercatat sejak resmi masuk Indonesia pada bulan April lalu, AION sudah menghadirkan sebanyak empat mobil listrik, mulai dari AION Y Plus, AION ES, Hyptech HT, dan AION V.