Suara.com - KTM, yang telah tumbuh menjadi produsen sepeda motor terbesar di Eropa, kini menghadapi masa depan yang suram.
Meskipun berhasil mencapai puncak industri, perusahaan ini kini mengalami kesulitan keuangan dan bersiap untuk memulai "proses restrukturisasi hukum dengan administrasi mandiri".
Aplikasi untuk proses ini akan diajukan pada hari Jumat, dan perusahaan berharap semuanya dapat diselesaikan dalam waktu 90 hari.
Menurut Carscoops, KTM tidak memberikan rincian spesifik, tetapi menyatakan bahwa mereka "menghadapi hambatan yang signifikan".
Mereka menambahkan bahwa administrasi mandiri akan membantu mereka "beradaptasi dengan pasar yang berubah" dan mengamankan posisi mereka sebagai pemimpin global di industri sepeda motor.
Kebutuhan Pembiayaan Besar
Sementara KTM menggunakan bahasa PR yang lebih lembut, perusahaan induknya, Pierer Mobility AG, lebih langsung.
Mereka menyatakan bahwa perusahaan sepeda motor ini memiliki kebutuhan pembiayaan dalam "angka ratusan juta euro".
Manajemen tidak berharap mendapatkan pembiayaan sementara yang diperlukan tepat waktu, yang membantu menjelaskan pengajuan restrukturisasi ini.
Langkah ini sekarang memberi perusahaan waktu untuk bekerja dengan kreditur dan menemukan solusi yang idealnya bekerja untuk semua pihak.
Dampak Jangka Pendek
Dalam jangka pendek, dampaknya akan signifikan karena "proses restrukturisasi akan menghasilkan potensi kerugian tambahan".
Pierer menyebutkan pengurangan staf dan "penyesuaian produksi". Perusahaan menambahkan bahwa pengurangan ini harus membantu KTM dan dealernya mengatasi inventaris berlebih.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Masalah-masalah ini telah membangun selama bertahun-tahun dan Pierer baru-baru ini mengutip berbagai masalah termasuk ekonomi Eropa yang stagnan serta resesi di Jerman.
Di Amerika, mereka menyalahkan suku bunga yang tinggi dan biaya hidup yang tinggi yang mempengaruhi daya beli konsumen.
Kembali ke berita hari ini, CEO KTM Stefan Pierer mengatakan, "kami sedang melakukan pit stop untuk masa depan," tetapi "merek KTM adalah karya hidup saya dan saya akan berjuang untuk itu."
Pilih Filipina alih-alih Indonesia
Indonesia bisa jadi merupakan salah satu pasar potensial yang penting untuk industri motor, di mana di tahun 2024 saja, data AISI mencatat sudah ada 5,4 juta lebih motor yang melenggang ke pasaran.
Namun KTM kurang jeli dalam mengamati fenomena ini, dan lebih memilih untuk berinvestasi dengan bikin pabrik di Filipina, 2017 silam.
Tak heran jika harga motor KTM tak bisa ditekan, sehingga saat hadir di Indonesia, pabrikan motor Eropa ini datang dalam kondisi kurang kompetitif, cuma menjual citra sporty yang mana pangsa pasarnya sangat segmented.
Kini, KTM Indonesia banyak menjual moge dan motor-motor kompetisi, sementara itu motor "harian" berkapasitas 250 cc dan di bawahnya tak ditemui di situs resminya.
Akankah KTM bangkit dari keterpurukan?