Perang Harga Mobil Semakin Brutal, BYD Minta Pemasok Pangkas Harga Komponen

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 27 November 2024 | 18:05 WIB
Perang Harga Mobil Semakin Brutal, BYD Minta Pemasok Pangkas Harga Komponen
BYD meminta pemasok komponen untuk menurunkan harga di tengah persaingan ketat industri otomotif Tiongkok. (Foto: BYD)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - BYD dikabarkan meminta para pemasok komponen untuk memangkas harga. Permintaan ini menunjukkan bahwa perang harga di China, pasar mobil terbesar di dunia sudah semakin brutal.

Dalam sebuah email bertanggal 26 November 2024, BYD meminta salah satu pemasok komponennya untuk menurunkan harga menjadi 10 persen mulai 1 Januari 2025 mendatang.

BYD sendiri belum memberikan komentar terkait email yang bocor ke publik tersebut.

Tetapi pada Rabu (27/11/2024), BYD mengatakan bahwa pihaknya memang meminta para pemasok untuk menurunkan harga saat perusahaan memesan komponen dalam jumlah besar. Meski demikian kebijakan itu sifatnya masih bisa dinegosiasikan,

Baca Juga: Aletra Akan Perkenalkan MPV Listrik L8 EV di GJAW 2024, Bakal Tantang BYD M6?

"Negosiasi harga per tahun dengan para pemasok adalah praktik yang biasa dilakukan di industri otomotif," kata Li Yunfei, pejabat bidang humas BYD dalam unggahannya di media sosial Weibo.

Di China dan dunia, BYD bersaing ketat dengan Tesla. Keduanya adalah pemain utama di pasar mobil listrik. 

Untuk mengalahkan Tesla, memberikan potongan harga besar-besaran untuk para konsumennya, yang sebagian besar di Tiongkok. 

Di China sendiri, BYD kini adalah penguasa pasar dengan market share sebesar 15,8 persen hingga September lalu. Sepertiga dari mobil listrik dan plug in hybrid yang dijual di Tiongkok adalah buatan BYD.

Tidak hanya BYD, Maxus - merek mobil premium di bawah SAIC Motor - pada pekan ini juga meminta para pemasok komponen untuk menurunkan harga hingga 10 persen.

Baca Juga: Hanya 7 Merek Mobil Listrik China yang Akan Bertahan Hidup

Hanya 7 Merek Mobil China yang Akan Bertahan

Sementara pada Oktober lalu He Xiaopeng, pendiri dan bos Xpeng - salah satu merek mobil listrik terkemuka di China - meramalkan bahwa hanya akan ada 7 merek mobil Tiongkok yang bertahan dalam satu dekade ke depan.

"Dari 300 perusahaan rintisan (otomotif), hanya 100 yang bertahan. Saat ini, kurang dari 50 perusahaan yang masih bertahan dan hanya 40 di antaranya yang masih menjual mobil setiap tahun," kata He dalam wawancara dengan surat kabar Singapura, The Straits Times.

"Menurut saya pribadi, hanya akan tersisa 7 perusahaan mobil besar yang akan bertahan dalam 10 tahun ke depan," tegas He.

Lebih lanjut He mengatakan bahwa kecerdasan buatan atau AI akan menjadi kunci penentu, apakah sebuah merek bisa bertahan atau tidak di masa depan.

"AI adalah salah satu kompetensi kunci agar perusahaan otomotif berskala besar bertahan. Kita juga harus belajar dari merek-merek raksasa dunia soal kualitas produk serta layanan," imbuh dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI