Suara.com - Dalam dunia yang sering membandingkan kekayaan atlet profesional dengan tokoh-tokoh berpengaruh, sebuah fakta menarik terungkap tentang perbandingan harta kekayaan antara pembalap MotoGP Marc Marquez dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Meski Marquez dikenal sebagai salah satu pembalap tersukses dalam sejarah MotoGP, ternyata total kekayaannya masih berada di bawah Presiden Indonesia yang baru terpilih tersebut.
Marc Marquez, yang kini bergabung dengan tim Ducati Lenovo, tercatat memiliki total aset sebesar 80 juta Euro atau sekitar Rp 1,326 triliun seperti dikutip dari La Vanguardia.
Angka ini menempatkannya sebagai salah satu atlet terkaya di Spanyol pada tahun 2024, meskipun belum masuk dalam daftar 100 orang terkaya di negara tersebut.
Baca Juga: 'Raffi' dan 'Dihapus' Trending di X, Jejak Digital Raffi Ahmad Jadi Sorotan
Sebagian besar kekayaan pembalap dengan nomor start 93 ini berasal dari berbagai kontrak sponsorship, dengan Red Bull sebagai kontributor utama melalui kontrak sponsor minuman energinya.
Namun terungkap fakta yang cukup mencengangkan. Meski menjadi atlet terkaya di Spanyol, kekayaan The Baby Alien tak sebanding dengan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 20 Oktober 2023, Prabowo Subianto memiliki total kekayaan mencapai Rp 2,042 triliun.
Rincian kekayaan Presiden Indonesia ini terdiri dari beberapa komponen utama: tanah dan bangunan senilai Rp 275 miliar, alat transportasi Rp 1,2 miliar, harta bergerak lainnya Rp 16,4 miliar, surat berharga Rp 1,7 triliun, serta kas dan setara kas sebesar Rp 47,8 miliar.
Perbedaan kekayaan ini menjadi lebih menarik mengingat latar belakang keduanya yang sangat berbeda.
Baca Juga: Prabowo Panggil Mendikdasmen Abdul Mu'ti Bahas Nasib PPDB Zonasi, Ini Hasilnya
Marquez membangun kekayaannya melalui prestasi di lintasan balap dan kontrak-kontrak komersial, sementara Prabowo mengakumulasi kekayaannya melalui berbagai bidang usaha dan investasi selama karirnya sebelum menjadi Presiden.
Meski kontrak Marquez dengan tim Ducati untuk musim mendatang belum diungkapkan secara resmi, namun hal ini menunjukkan bahwa pendapatan dari olahraga profesional tidak selalu menjamin posisi teratas dalam hal kekayaan dibandingkan dengan tokoh-tokoh di bidang lain.
Perbandingan ini juga memberikan perspektif menarik tentang skala kekayaan di berbagai sektor, di mana seorang atlet top dunia dengan berbagai prestasi dan kontrak komersial masih bisa memiliki total kekayaan yang lebih rendah dibandingkan dengan seorang pemimpin negara yang memiliki latar belakang bisnis yang kuat.