Suara.com - Ketika melangkahkan kaki di jalanan kota-kota Eropa, ada pemandangan unik yang mungkin akan mengejutkan wisatawan dari Asia yakni minimnya keberadaan sepeda motor.
Fenomena ini menciptakan kontras yang mencolok dengan hiruk-pikuk jalanan di negara-negara Asia yang dipenuhi dengan deru mesin roda dua. Namun, di balik sedikitnya penggunaan sepeda motor di Benua Biru ini, tersimpan berbagai faktor kompleks yang saling berkaitan.
Dilansir Suara.com dari berbagai sumber, berikut beberapa faktor yang membuat Eropa tak banyak berseliweran motor di jalanan.
Tantangan Iklim dan Cuaca Ekstrem
Baca Juga: Bermanfaat untuk Masyarakat, Honda Harap Pemerintah Lanjutkan Subsidi Motor Listrik
Faktor alamiah menjadi salah satu penyebab utama rendahnya penggunaan sepeda motor di Eropa. Dengan empat musim yang berbeda, khususnya musim dingin yang dapat berlangsung hingga berbulan-bulan, pengendara motor harus menghadapi tantangan cuaca yang tidak bersahabat.
Di negara-negara seperti Finlandia, Swedia, dan Norwegia, suhu dapat turun drastis hingga di bawah nol derajat Celsius, menciptakan kondisi jalan yang berbahaya dengan lapisan es dan salju. Situasi ini membuat penggunaan sepeda motor bukan hanya tidak nyaman, tetapi juga berisiko tinggi bagi keselamatan pengendara.
Keunggulan Sistem Transportasi Publik
Eropa dikenal dengan keunggulan sistem transportasi publiknya yang terintegrasi dan efisien. Dari kereta api berkecepatan tinggi hingga jaringan bus, masyarakat Eropa memiliki berbagai pilihan transportasi yang nyaman dan terjangkau.
Kota-kota seperti Amsterdam, Copenhagen, dan Berlin telah mengembangkan infrastruktur transportasi publik yang memungkinkan warganya berpindah tempat dengan mudah tanpa bergantung pada kendaraan pribadi.
Baca Juga: Waspada! Komunitas Motor Jadi Sasaran Empuk Mafia Judi Online, Begini Modusnya
Sistem transportasi yang mapan ini didukung oleh jalur sepeda yang luas, mendorong budaya bersepeda sebagai alternatif transportasi yang sehat dan ramah lingkungan.
Kebijakan Lingkungan dan Regulasi Ketat
Komitmen Eropa terhadap kelestarian lingkungan tercermin dalam kebijakan transportasi yang ketat. Banyak kota besar telah menerapkan zona bebas emisi, membatasi akses kendaraan bermotor termasuk sepeda motor konvensional.
Paris, misalnya, telah mengumumkan rencana untuk menjadi kota bebas emisi pada tahun 2030. Regulasi ini mendorong masyarakat untuk beralih ke moda transportasi yang lebih ramah lingkungan, seperti sepeda listrik dan transportasi umum berbasis energi terbarukan.
Aspek Ekonomi dan Biaya Kepemilikan
Faktor ekonomi juga berperan signifikan dalam rendahnya penggunaan sepeda motor di Eropa. Biaya kepemilikan kendaraan bermotor, termasuk pajak, asuransi, dan parkir, relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain.
Di kota-kota besar seperti London dan Paris, biaya parkir harian bisa mencapai puluhan euro, belum termasuk biaya perawatan dan bahan bakar. Hal ini membuat banyak warga Eropa memilih alternatif transportasi yang lebih ekonomis.
Prioritas Keselamatan dan Budaya Berkendara
Masyarakat Eropa menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama dalam bertransportasi. Data statistik menunjukkan bahwa pengendara sepeda motor memiliki risiko kecelakaan yang lebih tinggi dibandingkan pengguna moda transportasi lainnya.
Kesadaran akan risiko ini, ditambah dengan kondisi cuaca yang sering tidak bersahabat, membentuk budaya berkendara yang lebih condong pada penggunaan kendaraan roda empat atau transportasi publik.