Suara.com - Bayangkan mengendarai motor dengan 16 kecepatan - sebuah konsep yang terdengar hampir mustahil di era modern. Namun, inilah yang terjadi era dimana Yamaha dan Honda belum menguasai pasar global.
Sebuah motor legendarai bernama Kreidler dan cerita menarik yang menggambarkan kejeniusan teknik otomotif Jerman.
Dilansir dari Paddock, perjalanan Kreidler dimulai jauh sebelum mereka memproduksi motor. Didirikan di penghujung abad ke-19 di Jerman, Kreidler awalnya adalah produsen kabel yang kemudian bertransformasi menjadi produsen motor setelah mengalami berbagai tantangan selama dua Perang Dunia.
Keputusan untuk memasuki industri otomotif muncul sebagai respons terhadap kebutuhan transportasi yang meningkat di Jerman pasca Perang Dunia II.
Baca Juga: Jorge Martin Debut Pakai Motor RS-GP, Bagus tapi Masih Butuh Penyesuaian
Berbeda dengan pabrikan Jerman lainnya yang fokus pada motor berkapasitas besar, Kreidler memilih jalur unik dengan memproduksi skuter dan moped berkapasitas 50cc.
Strategi ini terbukti sukses, terutama di kalangan pemuda Jerman Barat. Motor-motor Kreidler terkenal dengan kualitas konstruksi yang solid, ketahanan tinggi, dan kemudahan dalam modifikasi.
Yang membuat Kreidler benar-benar istimewa adalah inovasi transmisi 16 kecepatannya. Sistem ini dikembangkan untuk motor balap mereka, menciptakan keunggulan kompetitif yang signifikan di lintasan.
Pengoperasiannya membutuhkan keahlian khusus, dengan perpindahan gigi yang harus dilakukan dengan presisi tinggi untuk memaksimalkan performa mesin.
Kesuksesan Kreidler di arena balap dimulai dari kompetisi domestik Jerman, di mana mereka mengalahkan pabrikan ternama seperti Zundapp, NSU, dan DKW.
Baca Juga: Bermanfaat untuk Masyarakat, Honda Harap Pemerintah Lanjutkan Subsidi Motor Listrik
Prestasi ini membuka jalan bagi terciptanya kelas balap 50cc di tingkat Eropa, Coupe D'Europe, yang kemudian berkembang menjadi GP50 di kejuaraan dunia.
Hans-Georg Anscheidt, pembalap utama Kreidler, membuktikan kehebatan motor 16 kecepatan ini dengan memenangkan berbagai kejuaraan. Keberhasilan ini semakin menegaskan posisi Kreidler sebagai pionir teknologi motor sport kelas kecil.
Namun, seperti kisah klasik dalam dunia balap, dominasi Kreidler mendapat tantangan serius ketika Suzuki memasuki arena GP50 dengan Ernst Degner sebagai pembalapnya. Persaingan ini menciptakan era baru dalam sejarah balap motor kelas ringan.
Kontribusi Kreidler dalam evolusi teknologi motor balap tak terbantahkan. Sistem transmisi 16 kecepatan mereka menjadi bukti bahwa inovasi teknis dapat muncul dari situasi yang tak terduga.