Suara.com - Membeli SUV bekas mungkin tampak seperti cara cerdas untuk menghemat uang. Namun beberapa model SUV di Amerika Serikat dari merek terkenal seperti Honda, Toyota, dan Volvo ternyata mengecewakan pemiliknya.
Menurut Motortrend, berikut adalah lima SUV bekas yang dicap rewel, berdasarkan umpan balik dari pemilik dan data dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) dan CarComplaints.com.
1. 2015 Honda CR-V
Honda dikenal dengan reputasi SUV yang andal, namun CR-V 2015 adalah pengecualian. Pemilik sering mengeluhkan idle kasar dan getaran mesin berlebih yang terkait dengan mesin 2.4 liter dan transmisi CVT.
Baca Juga: Ford Pamerkan 2 Mobil Edisi Terbatas di GJAW 2024! Apa Saja Keunggulannya?
Ini membuat pengalaman mengemudi menjadi tidak nyaman, terutama dalam lalu lintas stop-and-go.
Meski Honda mengeluarkan pembaruan perangkat lunak untuk mengatasi masalah ini, banyak pengemudi merasa perbaikan tersebut tidak cukup. Keluhan lain termasuk masalah pada sistem AC dan komponen listrik seperti kunci pintu.
2. 2017 Toyota RAV4
Toyota biasanya merupakan pesaing utama dalam hal keandalan, tetapi RAV4 2017 mendapat beberapa keluhan tentang sistem pengereman otomatisnya.
Banyak pengemudi melaporkan pengereman mendadak yang tidak perlu dipicu oleh Collision Avoidance System. Ini menimbulkan risiko keselamatan yang nyata, terutama pada kecepatan tinggi.
Baca Juga: 26 Unit Mobil Kasus Judi Online Disita Polisi
Selain itu, beberapa pemilik mengalami masalah pada sistem infotainment, seperti layar yang membeku dan kontrol yang tidak responsif.
Meskipun Toyota mencoba memperbaiki masalah ini melalui pembaruan perangkat lunak, banyak pemilik masih merasa sistemnya tidak dapat diandalkan.
3. 2019 Hyundai Santa Fe
SUV Hyundai telah mengalami peningkatan kualitas, namun Santa Fe 2019 memiliki masalah terkait mesin. Menurut log keluhan NHTSA, pemilik melaporkan suara mengetuk dan mogok yang sering, sering kali disebabkan oleh injektor bahan bakar yang rusak.
Beberapa kendaraan juga mengalami konsumsi oli berlebih, yang menyebabkan mesin overheat. Meskipun ada beberapa penarikan kembali, beberapa pengemudi menghadapi biaya perbaikan yang signifikan.
Reputasi model ini semakin tercemar oleh keluhan tentang keterlambatan transmisi saat akselerasi, masalah yang berbahaya saat masuk ke jalan tol.
4. 2016 Mazda CX-5
Mazda CX-5 sering dipuji karena performa sporty-nya, tetapi model 2016 memiliki keunikan tersendiri. Pemilik mencatat kegagalan prematur pada sistem infotainment, yang mungkin reboot saat berkendara atau gagal merespons sepenuhnya.
Di sisi mekanis, mesin SkyActiv kendaraan ini rentan terhadap penumpukan karbon, yang menyebabkan kinerja menurun dan biaya perawatan lebih tinggi.
Masalah dengan komponen suspensi, seperti strut yang berisik, juga menyebabkan sakit kepala bagi pengemudi.
5. 2018 Volvo XC90
Volvo mengklaim XC90 sebagai SUV yang mewah dan aman, namun tahun model 2018 menunjukkan cacat yang meresahkan.
Varian plug-in hybrid, khususnya, mengalami masalah listrik, dengan pemilik melaporkan sistem baterai yang tidak berfungsi dan pesan kesalahan yang sering muncul.
Selain itu, sistem suspensi udara sering gagal sebelum waktunya, yang menyebabkan biaya perbaikan yang mahal.
Model ini juga menghadapi keluhan tentang sistem infotainment yang kikuk dan navigasi yang tidak dapat diandalkan, membuatnya kurang menarik bagi pengemudi yang paham teknologi.
Dari lima mobil tersebut, ada tiga mobil yang juga dipasarkan ke Indonesia, yakni Honda CR-V, Mazda CX-5 dan juga Hyundai Santa Fe. Hanya saja mobil yang hadir di Indonesia dibuat di tempat yang berbeda dengan di Amerika Serikat, sehingga mutu dan keluhannya pun kemungkinan juga berbeda.
Misalnya, CR-V di AS dibuat di Greensburg, Indiana, sementara di Indonesia didatangkan dari Thailand.