Suara.com - Pernahkah kalian membayangkan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh anjing? Bukan menarik kendaraan seperti kereta anjing di kutub, tetapi benar-benar berperan sebagai "mesin" penggerak? Inilah kisah mengejutkan tentang Cynosphere, sebuah inovasi nyeleneh dari abad ke-19 yang menggemparkan dunia transportasi.
Sebelum era mesin modern, manusia telah lama mengandalkan hewan sebagai moda transportasi. Dari kuda yang gagah di perkotaan, sapi yang tangguh di pedesaan, hingga unta yang tahan banting di gurun pasir. Namun, siapa sangka ada yang berani bereksperimen dengan menggunakan anjing sebagai penggerak - dengan cara yang sangat tidak biasa?
Dilansir dari allthatsinteresting, kendaraan tersebut bernama Cynosphere. Lahir di Prancis tahun 1875, Cynosphere adalah hasil pemikiran unik yang menggabungkan mekanisme roda hamster dengan kendaraan roda dua.
Nama ini berasal dari bahasa Yunani "Kyn" yang berarti anjing. Yang mengejutkan, kendaraan ini hanya menggunakan dua ekor anjing yang ditempatkan dalam roda berputar - mirip seperti hamster dalam kandangnya!
Baca Juga: Tolak RUU Larangan Perdagangan Daging Anjing, Baleg DPR Dituding Punya Kepentingan Pribadi
Bayangkan mencoba menyeimbangkan tenaga dari dua anjing yang berlari di roda terpisah. Bagaimana menjaga keseimbangan? Bagaimana mengontrol arah? Pertanyaan-pertanyaan ini membuat Cynosphere menjadi subjek perdebatan menarik di kalangan pecinta otomotif kuno.
Meski sempat dipromosikan sebagai "penemuan transportasi revolusioner" di London sekitar 1880, Cynosphere akhirnya dilarang karena dianggap sebagai bentuk penyiksaan hewan. Ini menandai berakhirnya era singkat kendaraan bertenaga anjing yang kontroversial ini.
Menariknya, ide ini tidak sepenuhnya mati. Tahun 1939 muncul "Poochmobile" dengan konsep serupa, dan di era modern lahir "Dog-Powered Scooter" - meski dengan pendekatan yang lebih manusiawi terhadap para sahabat berbulu ini.
Kisah Cynosphere mengajarkan kita tentang batas antara inovasi dan etika. Bagaimana sebuah ide kreatif bisa berbenturan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kesejahteraan hewan.
Cynosphere mungkin hanya menjadi catatan kaki yang unik dalam sejarah transportasi, tetapi kisahnya memberi kita perspektif menarik tentang evolusi hubungan manusia-hewan dan batas-batas inovasi.
Baca Juga: Indomobil dan PLN Icon Plus Bersatu Percepat Ekosistem Mobil Listrik di Indonesia
Di era modern di mana keberlanjutan dan kesejahteraan hewan menjadi fokus utama, cerita ini mengingatkan kita untuk selalu mempertimbangkan aspek etika dalam setiap penemuan baru.
Meski gagal sebagai inovasi transportasi, Cynosphere berhasil meninggalkan jejak tak terlupakan dalam sejarah - sebuah pengingat bahwa tidak semua ide brilian cocok untuk direalisasikan. Bagaimana pendapat Anda tentang eksperimen unik ini?