Mengapa Bentuk Bundar? Ini Kisah Menarik di Balik Bentuk Setir Mobil yang Jarang Diketahui

Minggu, 24 November 2024 | 13:15 WIB
Mengapa Bentuk Bundar? Ini Kisah Menarik di Balik Bentuk Setir Mobil yang Jarang Diketahui
Ilustrasi: pengemudi yang sedang berkendara (Suzuki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernahkah kalian mempertanyakan mengapa hampir semua mobil menggunakan setir berbentuk bundar? Desain yang telah bertahan lebih dari seabad ini memiliki sejarah menarik yang dimulai pada akhir abad ke-19.

Meskipun saat ini kita melihat beberapa variasi bentuk setir yang sedikit menyimpang dari bentuk lingkaran sempurna, desain bundar tetap menjadi standar industri otomotif global.

Dilansir dari carfromjapan, sejarah setir bundar dimulai pada tahun 1894, ketika Panhard 4 Hp Model menjadi mobil pertama yang menggunakan desain revolusioner ini.

Alfred Vacheron memperkenalkannya dalam balapan legendaris Paris-Rouen, menandai titik balik dalam evolusi kontrol kendaraan. Sebelum era ini, mobil-mobil awal menggunakan sistem kendali yang disebut "tiller" - semacam tuas panjang mirip persneling yang terbukti kurang efektif dalam hal presisi pengendalian.

Baca Juga: Teknologi Honda yang Satu Ini Bisa Perpanjang Jarak Tempuh Kendaraan Listrik 2 Kali Lipat

Tiller, bentuk setir mobil zaman dahulu yang desainnya seperti tuas (Livescience)
Tiller, bentuk setir mobil zaman dahulu yang desainnya seperti tuas (Livescience)

Kemudian muncul ide dimana setir berbentuk lingkaran sempurna yang memungkinkan pengemudi melakukan manuver dengan lebih mudah dan presisi, terutama saat parkir atau bermanuver dalam ruang sempit. Tidak seperti sepeda motor yang dapat bermanuver dengan memiringkan badan, mobil membutuhkan sistem kendali yang memungkinkan putaran penuh tanpa kehilangan kontrol.

Aspek keamanan juga menjadi pertimbangan utama dalam adopsi desain bundar. Tidak adanya sudut tajam pada setir bundar meminimalkan risiko cedera pada pengemudi, terutama saat terjadi tabrakan atau saat melakukan manuver mendadak.

Bandingkan dengan setir berbentuk persegi atau segitiga yang berpotensi mencederai tangan pengemudi saat berputar atau dalam situasi darurat.

Kesuksesan desain ini mendorong Panhard et Levassor, produsen mobil Prancis, untuk memulai produksi massal mobil dengan setir bundar pada tahun 1898.

Pengaruhnya bahkan mencapai Inggris ketika Charles Rolls, salah satu pendiri Rolls-Royce, terinspirasi setelah mengimpor mobil Panhard et Levassor. Hanya dalam waktu satu dekade, inovasi ini berhasil mengubah standar industri otomotif global.

Baca Juga: Kemenperin: Insentif Bukan Hanya untuk EV, Tapi Juga untuk Hybrid

Pada tahun 1910, era tiller berakhir sepenuhnya, digantikan oleh dominasi setir bundar yang berlanjut hingga hari ini.

Ilustrasi pengemudi sedang berkendara. [Dok.Antara]
Ilustrasi pengemudi sedang berkendara. [Dok.Antara]

Meskipun beberapa produsen mobil modern bereksperimen dengan variasi bentuk setir, seperti desain semi-persegi pada mobil sport atau konsep tanpa setir pada kendaraan otonom, bentuk dasar bundar tetap menjadi pilihan utama untuk mayoritas kendaraan.

Perkembangan teknologi otomotif terus berlanjut, dan masa depan mungkin membawa perubahan signifikan dalam cara kita mengendalikan kendaraan.

Dengan munculnya teknologi autonomous driving dan interface digital yang semakin canggih, bentuk setir tradisional mungkin akan berevolusi atau bahkan digantikan sepenuhnya. Namun, warisan dan logika di balik desain bundar akan tetap menjadi bagian penting dari sejarah otomotif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI