Suara.com - Honda, sebagai salah satu pelopor teknologi otomotif, tengah mempersiapkan inovasi besar yang dapat menggandakan jarak tempuh kendaraan listriknya dalam beberapa tahun mendatang.
Menurut laporan Carscoops, prediksi ini diungkapkan oleh Keiji Otsu Kepala R&D Honda, saat pembukaan lini produksi baterai solid-state di Sakura City, Tochigi, Jepang.
Lini produksi demonstrasi ini memiliki luas 27.400 meter persegi dan mendapatkan pendanaan sebesar 43 miliar yen (hampir 4,4 triliun rupiah).
Produksi baterai solid-state percobaan akan dimulai pada Januari 2025. Namun, para insinyur Honda masih perlu memverifikasi proses pembuatan, teknologi, dan biaya produksi baterai tersebut sebelum produksi massal dapat dimulai.
Baca Juga: Kemenperin: Insentif Bukan Hanya untuk EV, Tapi Juga untuk Hybrid
Teknologi baterai solid-state diproyeksikan mampu memberikan jarak tempuh dua kali lipat dari baterai lithium-ion saat ini pada akhir dekade ini dan bahkan 2,5 kali lipat pada tahun 2040-an, yang tentu akan membuat baik motor listrik dan mobil listrik makin layak untuk dipertimbangkan.
Secara teoritis, hal ini bisa berarti kendaraan listrik Honda mampu menempuh 966 km dengan sekali pengisian daya pada tahun 2029.
Setelah pilot production dimulai, Honda akan memvalidasi spesifikasi sel baterai dan proses pembuatan untuk memastikan efisiensi dan kelayakan biaya sebelum memulai produksi massal.
Produksi massal diperkirakan akan berlangsung pada jelang tahun 2030, memastikan bahwa teknologi ini sudah matang dan siap digunakan pada kendaraan produksi.
Dengan penerapan teknologi baterai solid-state ini, Honda tidak hanya akan meningkatkan jarak tempuh kendaraan listriknya, tetapi juga berpotensi mengurangi ukuran baterai tanpa mengorbankan performa.
Baca Juga: Bermacam Aksesori dan Apparel All New Honda Scoopy Diperkenalkan