Suara.com - Mobil dengan sunroof belakangan lagi ngetrend. Bahkan jika ada suatu mobil yang tak dibekali dengan sunroof, sementara mobil kompetitor di kelas yang sama sudah dibekali, maka mobil yang tak dilengkapi dengan fitur ini bakal panen cibiran.
Tak sedikit orang yang menganggap mobil dengan sunroof mungkin terdengar keren dan menambah nilai estetika. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk membeli mobil dengan fitur ini, ada baiknya mempertimbangkan beberapa alasan kenapa sunroof mungkin bukan pilihan terbaik untuk kendaraan di Indonesia.
Berikut adalah lima alasan yang telah Suara.com rangkum dari berbagai sumber tentang kenapa memiliki mobil dengan sunroof bisa menjadi ide buruk, kecuali jika kamu menggunakannya untuk kampanye politik.
1. Iklim Tropis yang Panas

Indonesia dikenal dengan iklim tropisnya yang panas dan lembab. Sunroof yang sering dibuka akan membuat kabin mobil cepat panas, terutama saat berhenti atau terkena sinar matahari langsung.
Akibatnya, AC mobil harus bekerja ekstra untuk menjaga suhu kabin tetap sejuk, yang bisa berdampak pada konsumsi bahan bakar dan kenyamanan berkendara.
Belum lagi jika headroom (selisih antara kepala pengemudi dengan atap mobil) yang tersedia tipis, membuat kepala pengendara panen sengatan terik sinar matahari, yang tentu membuat pengendara jadi cepat gerah.
2. Risiko Kebocoran
Sunroof memiliki segel karet yang dapat melemah seiring waktu, terutama dalam kondisi cuaca yang ekstrem. Kebocoran dapat menyebabkan air masuk ke dalam kabin, merusak interior, dan menimbulkan bau tak sedap. Selain itu, perbaikan kebocoran sunroof bisa memakan biaya yang tidak sedikit.
Baca Juga: Data 44 Ribu Konsumennya Dibobol Hacker, Ford Berkelit
3. Perawatan Tambahan