Overrated: Ini 5 Alasan Punya Mobil dengan Sunroof di Indonesia adalah Ide Buruk, Kecuali untuk Kampanye

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Kamis, 21 November 2024 | 16:44 WIB
Overrated: Ini 5 Alasan Punya Mobil dengan Sunroof di Indonesia adalah Ide Buruk, Kecuali untuk Kampanye
Ilustrasi mobil dengan sunroof. (Unsplash/JD Weiher)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mobil dengan sunroof belakangan lagi ngetrend. Bahkan jika ada suatu mobil yang tak dibekali dengan sunroof, sementara mobil kompetitor di kelas yang sama sudah dibekali, maka mobil yang tak dilengkapi dengan fitur ini bakal panen cibiran.

Tak sedikit orang yang menganggap mobil dengan sunroof mungkin terdengar keren dan menambah nilai estetika. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk membeli mobil dengan fitur ini, ada baiknya mempertimbangkan beberapa alasan kenapa sunroof mungkin bukan pilihan terbaik untuk kendaraan di Indonesia.

Berikut adalah lima alasan yang telah Suara.com rangkum dari berbagai sumber tentang kenapa memiliki mobil dengan sunroof bisa menjadi ide buruk, kecuali jika kamu menggunakannya untuk kampanye politik.

1. Iklim Tropis yang Panas

Baca Juga: Data 44 Ribu Konsumennya Dibobol Hacker, Ford Berkelit

Ilustrasi mobil dengan sunroof. (Unsplash)
Ilustrasi mobil dengan sunroof. (Unsplash)

Indonesia dikenal dengan iklim tropisnya yang panas dan lembab. Sunroof yang sering dibuka akan membuat kabin mobil cepat panas, terutama saat berhenti atau terkena sinar matahari langsung.

Akibatnya, AC mobil harus bekerja ekstra untuk menjaga suhu kabin tetap sejuk, yang bisa berdampak pada konsumsi bahan bakar dan kenyamanan berkendara.

Belum lagi jika headroom (selisih antara kepala pengemudi dengan atap mobil) yang tersedia tipis, membuat kepala pengendara panen sengatan terik sinar matahari, yang tentu membuat pengendara jadi cepat gerah.

2. Risiko Kebocoran

Sunroof memiliki segel karet yang dapat melemah seiring waktu, terutama dalam kondisi cuaca yang ekstrem. Kebocoran dapat menyebabkan air masuk ke dalam kabin, merusak interior, dan menimbulkan bau tak sedap. Selain itu, perbaikan kebocoran sunroof bisa memakan biaya yang tidak sedikit.

Baca Juga: Amankah Mobil Listrik Wuling Air ev Dipakai Untuk Harian?

3. Perawatan Tambahan

Mobil dengan sunroof memerlukan perawatan ekstra. Kamu harus membersihkan jalur rel dan memastikan bahwa mekanisme pembuka dan penutup sunroof berfungsi dengan baik.

Jika tidak dirawat dengan baik, sunroof bisa macet atau rusak, yang berarti kamu harus merogoh kocek lebih dalam untuk perbaikannya.

Ekspresi kocak saat sunroof mobil bocor. (Facebook)
Konten viral yang memperlihatkan sunroof mobil bocor. (Facebook)

4. Keamanan dan Keselamatan

Sunroof yang terbuat dari kaca memiliki risiko pecah saat terjadi kecelakaan. Pecahan kaca dapat membahayakan penumpang di dalam mobil.

Selain itu, sunroof juga bisa menjadi titik lemah yang lebih mudah dibobol oleh pencuri dibandingkan bagian mobil lainnya.

5. Manfaat yang Terbatas

Di Indonesia, di mana cuaca sering panas atau hujan, penggunaan sunroof menjadi sangat terbatas. Banyak pemilik mobil dengan sunroof yang jarang atau bahkan tidak pernah membukanya.

Pada akhirnya, sunroof lebih banyak digunakan sebagai fitur estetika untuk kampanye dan lempar-lempar kaos ketimbang fungsi praktis sehari-hari.

Meskipun sunroof dapat menambah nilai gaya dan estetika mobil, kenyataannya fitur ini memiliki lebih banyak kekurangan daripada kelebihan untuk digunakan di Indonesia.

Dari masalah iklim hingga perawatan tambahan, risiko kebocoran, dan keamanan, memiliki sunroof bisa menjadi ide buruk jika tidak dipertimbangkan dengan matang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI