Suara.com - Seorang wanita di AS telah mengajukan gugatan terhadap Toyota dan Subaru, mengklaim bahwa mesin flat-four yang ditemukan pada model Scion FR-S, Toyota 86/GR 86, dan Subaru BRZ rentan mengalami kegagalan katastropik pada jarak tempuh rendah, bahkan dalam periode garansi.
Menurut laporan Carscoops, penggugat, Laura Young, membeli Toyota 86 bekas tahun 2019 pada Oktober 2021. Namun, kurang dari dua tahun kemudian, pada April 2023, mobil tersebut mengalami kehilangan daya mendadak dan mesin gagal dengan hanya sekitar 103.000 km di odometer.
Masalah pada Mesin dan Klaim Gugatan
Gugatan ini menargetkan model generasi pertama dengan mesin 2.0-liter empat silinder dan GR 86 serta BRZ generasi kedua dengan unit boxer 2.4-liter yang lebih kuat. Dituduhkan bahwa kedua mesin tersebut "mengalami cacat desain atau manufaktur yang sama".
Baca Juga: Mewahnya Kunjungan Prabowo ke London, Dikawal Mobil Senilai Rp 7,3 Miliar
Misalnya, diklaim bahwa viskositas oli yang ditentukan untuk mobil sport ini terlalu rendah, sehingga oli dapat terurai di bawah throttle berat dan pada RPM tinggi.
Selain itu, gugatan tersebut menyebutkan bahwa mesin boxer yang dipasang secara horizontal milik Subaru mengalami masalah bawaan, seperti penumpukan oli di kepala silinder daripada bersirkulasi melalui mesin.
Toyota dan Subaru juga dikritik karena menggunakan silikon vulkanisasi suhu kamar (RTV) daripada gasket tradisional. Gugatan tersebut mengklaim bahwa silikon tersebut dapat mengeras dan hancur saat terpapar panas, memasuki ruang engkol dan akhirnya masuk ke saluran oli dan pendingin, menyebabkan kerusakan besar.
Keluhan Pemilik dan Tindakan Produsen
Para pemilik model Toyota 86 dan Subaru BRZ generasi pertama dan kedua telah lama mengeluhkan masalah mesin, dan litigasi ini menegaskan bahwa kedua produsen mobil Jepang tersebut mengetahui masalah ini.
Baca Juga: Bergaya ala Sultan dengan Modal Pas-pasan, Simak 3 Mobil Premium Bekas yang Bisa Jadi Pilihan
Beberapa keluhan juga telah diajukan ke National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mengenai kecenderungan model-model ini untuk mengalami kegagalan mesin.
Penggugat menambahkan bahwa meskipun Toyota dan Subaru telah mengetahui masalah dengan mesin ini, mereka belum mengeluarkan penarikan kembali atau memperpanjang garansi untuk kendaraan yang terdampak.
Gugatan yang diajukan oleh Laura Young ini menyoroti tantangan dan risiko yang dihadapi oleh pemilik Toyota 86/GR 86 dan Subaru BRZ.
Masalah pada mesin yang terjadi pada jarak tempuh rendah ini tentu menjadi perhatian besar bagi konsumen yang menginginkan kendaraan andal dan aman.