Dharma Pongrekun Dinyinyiri Karena Usulan Teknologi Tanpa Lampu Merah untuk Atasi Kemacetan, Padahal Bisa Lho!

Senin, 18 November 2024 | 14:51 WIB
Dharma Pongrekun Dinyinyiri Karena Usulan Teknologi Tanpa Lampu Merah untuk Atasi Kemacetan, Padahal Bisa Lho!
Calon Gubernur (Cagub) Jakarta Nomor urut 2, Dharma Pongrekun menyampaikan visi misi nya saat debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam debat final Pilkada Jakarta 2024, Dharma Pongrekun, calon gubernur nomor urut 2, mengejutkan publik dengan usulan revolusionernya mengatasi kemacetan ibukota. Visinya tentang Jakarta tanpa lampu merah menjadi sorotan utama dalam rangkaian solusi komprehensif yang ditawarkannya.

"Pertama mengurangi kemacetan dengan teknologi tanpa lampu merah," kata Dharma, Minggu (17/11/2024).

Langkah strategis kedua yang ditawarkan Dharma, yakni dengan memprioritaskan transportasi umum untuk warga Jakarta. Lalu yang ketiga, mendorong penggunaan energi terbarukan, seperti biodiesel yang menurutnya dapat dihasilkan dari rumput laut, nipah, dan bakau.

"Keempat memberikan pembinaan masyarakat melalui tim ekonomi berbasis adab. Kelima merancang arsitektur yang tepat untuk mendukung gaya hidup ramah lingkungan," imbuhnya.

Baca Juga: Sebut Indonesia Bakal Hadapi Resesi Berat di 2025-2030, Dharma Pongrekun: Perlu Sistem Ekonomi Adil Getuk Tular Adab

Sayangnya, usulan tentang teknologi tanpa lampu merah untuk mengatasi masalah malah dapat banyak nyinyiran netizen di media sosial.

Ide Dharma Pongrekun ini justru ditanggapi nyinyiran oleh netizen lewat kolom komentar di unggahan akun Instagram fakta.jakarta.

"Usulannya cocok buat depopulasi" komentar netizen.

"laka lantas jumlahnya bertambah bukan setiap tahun, melainkan setiap menit" tulis lainnya.

"Logika dia gini kali ya: ada aturan jadi tidak beraturan. Maka hilangkan saja aturan biar semua teratur" ungkap netizen.

Baca Juga: Lewat Program Kolam Pipi Monyet, Dharma Pongrekun Sesumbar Bikin Banjir Jadi Anugerah Warga Jakarta

"Apakah akan terjadi Tabrakan berjamaah kah kalo gak ada lampu merahnya????" komentar lainnya.

Namun dibalik komentar nyinyiran tersebut, ada juga netizen yang membenarkan usulan teknologi tanpa lampu merah tersebut. Karena ada beberapa teknologi yang bisa digunakan seperti flyover dan underpass.

Ilustrasi flyover. [Pixabay]
Ilustrasi flyover. [Pixabay]

"Bisa aja, tanpa traffic light. Atau simpang tak bersinyal namun butuh uang yg banyak utk opsi infrastruktur fisik jalan baru spt flyover/underpass dll," tulis salah seorang netizen.

"maksud dia itu lampu merah di persimpangan yg bikin macet, makannya nanti pgn ada in overpass & underpass biar langsung pada jalan dan ga pada berhenti," timpal netizen lainnya.

"bener bang, contoh aja dr jl.yos Sudarso Tanjung Priok ke Cawang itu cepet...karna hampir setiap persimpangan slalu ada fly over," celetuk netizen yang lain.

"Sumpah SDM kita serendah ini? Udah banyak loh negara yang pake sistem interchange intersection. Beliau bilang tanpa lampu merah, bukan berarti di setiap persimpangan tanpa lampu merah, mikir dong please. Hanya yg banyak kepadatan aja diganti dengan turborundabout, atau leaf design intersect. Please lah sebelum komen, gali ilmu nya dulu sedikit." bela netizen lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI