Suara.com - Perusahaan teknologi asal China, Xiaomi mengumumkan produksi 100.000 unit SU7 dalam waktu kurang dari satu tahun.
Pencapaian penting tersebut dibagikan langsung oleh CEO Xiaomi, Lei Jun di laman X dan Weibo.
Ia mengungkapkan pencapaian tersebut terjadi hanya 230 hari setelah sedan listrik SU7 yang punya desain futuristik diluncurkan.
“Sebagai pendatang baru di industri otomotif, kecepatan ini sudah luar biasa,” tulis Lei dari unggahan sosial media pribadinya, dikutip dari CNevpost, Jumat (15/11/1024).
Baca Juga: Mobil Listrik Timbulkan Gelombang PHK Industri Otomotif
Perusahaan yang berbasis di Beijing ini sebelumnya resmi mengumumkan ikut terjun ke dalam pembuatan mobil pada Maret 2021 silam, dan resmi meluncurkan model pertamanya pada Maret tahun 2024.
Sedan listrik yang menjadi mobil listrik pertama dari Xiaomi ditawarkan dalam tiga varian, dan mulai dijual pada kisaran harga 215.900 yuan atau kisaran Rp473 jutaan.
Xiaomi diperkirakan dapat memenuhi target 100.000 pengiriman kumulatif seri SU7 lebih cepat dari jadwal pada bulan November, dan perusahaan akan merubah target baru 120.000 pengiriman untuk setahun penuh pada tahun 2024.
Xiaomi SU7 Standard mengemas baterai BYD Blade 73,6 kWh yang menawarkan jangkauan CLTC 700 km. Mobil listrik ini dapat berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam 5,28 detik dengan kecepatan maksimal 210 km/jam.
Tenaganya berasal dari penggerak roda belakang (RWD) dengan motor 220 kW yang menghasilkan torsi 400 Nm. SU7 Pro meningkatkan jangkauannya dengan baterai CATL 94,3 kWh, mendorong jangkauan CLTC hingga 830 km.
Baca Juga: Cikarang Dry Port Jababeka Jadi Tempat Perusahaan Otomotif Lakukan Ekspor Perdana
Versi Pro mempunyai harga yang sama dengan Tesla Model 3 di China. SU7 Max sebagai tipe tertinggi dilengkapi dengan baterai CATL Qilin 101 kWh. Tipe ini menawarkan jangkauan CLTC hingga 800 km (516 mil), mirip dengan model Pro. Xiaomi SU7 Max menawarkan jangkauan hingga 510 km yang dapat dicapai hanya dalam 15 menit pengisian daya.