Suara.com - Dunia otomotif mewah Indonesia kembali dihebohkan dengan terpilihnya pengacara kondang Hotman Paris sebagai salah satu pembeli eksklusif Lamborghini Revuelto.
Pengumuman yang dibagikan melalui akun Instagram pribadinya @hotmanparisofficial mengonfirmasi bahwa ia berhasil menyisihkan ribuan calon pembeli lainnya untuk mendapatkan masterpiece terbaru dari pabrikan Italia tersebut.
"Baru dapat kabar dari Lambo Italia: Hotman terpilih sbg pembell model baru ini dari ribuan calon pembeli," tulis caption dari unggahan akun Instagram pribadinya.
Bagi Hotman Paris, Revuelto akan menjadi tambahan koleksi ketiga dari jajaran Lamborghini miliknya, setelah sebelumnya telah memiliki Gallardo dan Huracan Evo Spyder.
Konsistensinya dalam mengoleksi mobil-mobil super dari Sant'Agata Bolognese ini membuktikan loyalitasnya terhadap brand berlambang banteng tersebut.
Lamborghini Revuelto hadir sebagai penerus sejati dari lini V12 legendaris seperti Miura, Countach, Diablo, Murcielago, dan Aventador.
Namun, yang membuat Revuelto istimewa adalah statusnya sebagai supercar hybrid pertama Lamborghini yang menggunakan teknologi PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).
Kombinasi mesin V12 6.500cc dengan motor listrik menghasilkan tenaga maksimal mencapai 1.001 dk. Supercar ini mampu melesat dari 0-100 km/jam hanya dalam 2,5 detik dengan kecepatan maksimal di atas 350 km/jam.
Meski mengadopsi teknologi hybrid, Lamborghini tetap mempertahankan karakteristik performa brutalnya.
Baca Juga: Mario Balotelli yang Sulit Berubah: Why Always Him?
Berdasarkan pengujian WLTP, Revuelto mencatatkan konsumsi bahan bakar gabungan sebesar 11,86 liter per 100 kilometer, atau setara dengan 8,4 km/liter.
Emisi karbon yang dihasilkan tercatat sebesar 276 gram per kilometer, menunjukkan komitmen Lamborghini terhadap lingkungan tanpa mengorbankan performa.
Diproduksi massal sejak paruh kedua 2023, Lamborghini Revuelto dibanderol sekitar Rp8 miliar di pasar global. Namun, setelah tiba di Indonesia, harganya bisa mencapai Rp20 miliar setelah ditambah berbagai pajak dan biaya impor.