Suara.com - Setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS minggu lalu, rencana Tesla untuk mendirikan Gigafactory di Meksiko kini berada di ujung tanduk.
Menurut Carscoops, Elon Musk, yang telah mendukung Trump sejak upaya pembunuhan terhadapnya pada bulan Juli, awalnya mengumumkan bahwa Tesla akan mendirikan pabrik besar di Meksiko. Namun, rencana tersebut kini terancam batal.
Pabrik yang direncanakan ini awalnya dikonfirmasi pada Maret 2023 setelah berbulan-bulan pertemuan antara Musk dan pejabat lokal.
Lokasi baru ini akan berada di dekat Monterrey, negara bagian Nuevo León, dan akan menangani produksi salah satu kendaraan 'generasi berikutnya' yang direncanakan oleh Tesla.
Namun, pada bulan Juli, Musk mengatakan bahwa Tesla telah menghentikan sementara rencana untuk pabrik tersebut setelah Trump mulai mengusulkan tarif besar-besaran pada kendaraan impor.
Upaya Meksiko untuk Menyelamatkan Proyek

Berbicara di sebuah acara radio di Meksiko, Menteri Ekonomi Marcelo Ebrard mengatakan bahwa dia akan segera mengatur pertemuan dengan Musk untuk membahas kelanjutan proyek ini. Ebrard berharap dapat menemukan solusi agar proyek ini tetap berjalan.
Dengan Trump yang berjanji untuk memberlakukan tarif sebesar 200% atau lebih pada kendaraan impor dari Meksiko, tampaknya sulit bagi Tesla untuk membenarkan investasi di pabrik Meksiko.
Tesla belum mengonfirmasi pasar mana yang akan menjadi tujuan kendaraan buatan Meksiko, tetapi Amerika Serikat dan Kanada adalah pilihan yang paling logis.
Baca Juga: Uji Kir Bukan Jaminan! Pakar ITB Ungkap Pentingnya Perawatan Rutin Pasca Kecelakaan Cipularang
Perubahan Rencana Produksi Tesla