Suara.com - Perusahaan ojek online (ojol) banyak menawarkan motor listrik sebagai pilihan transportasi dalam beberapa tahun terakhir.
Namun sayang, tidak sedikit driver ojek online yang ditolak penumpang karena menggunakan motor listrik. Pasalnya motor listrik dinilai lambat dan kurang nyaman saat dipakai berboncengan.
Menanggapi hal ini, Chief Executive Officer Motor Listrik Smoot, Irwan Tjahaja mengatakan, perkembangan teknologi motor listrik sebenarnya sama gadget.
"Kalau bicara 3 tahun lalu atau 2 tahun lalu. Memang motornya banyak yang speknya kurang tinggi. Jadi speed-nya kurang kencang," kata Irwan Tjahaja, di Bekasi, Sabtu (9/11/2024).
Baca Juga: Honda Rilis Konsep Motor Listrik Game Changer! Desainnya Unik
Untuk saat ini, lanjut Irwan, spesifikasi motor listrik sudah hampir sama seperti motor bensin.
"Motor kita itu kalau dipakai sudah sangat mirip dengan motor ICE. Untuk nanjak juga sekarang aman-aman saja," kata Irwan.
Smoot sendiri saat ini memiliki dua pilihan motor listrik yang dikhususkan untuk para mitra ojol. Setelah sebelumnya ada Smoot Tempur, saat ini perusahaan hanya menawarkan dua tipe, yakni Zuzu dan Sultan.
Irwan menuturkan, bahwa para pengendara ojol yang hendak memiliki motor listrik Smoot bisa mengangsur sebanyak 400 kali dengan nominal sekitar Rp50 rupiah per hari.
"Kami kasih bukan hanya cicilan, tapi juga layanan purna jual seperti ganti ban dan kampas rem. Ada juga asuransi dan pengecekan gratis sistem kelistrikan," tuturnya.
Baca Juga: Royal Enfield Flying Flea C6, Motor Listrik Berdesain Klasik yang Ciamik
Terkait dengan baterai, Irwan menjelaskan bahwa mereka menerapkan sistem sewa berdasarkan jarak dengan harga yang disebut lebih murah dari membeli bensin.
"Misalkan rata-rata menempuh jarak 100 kilometer, kalau motor bensin itu habisnya Rp50 ribu sedangkan pakai motor listrik bisa Rp25 ribu," pungkas Irwan.