Toyota Akui Target Elektrifikasi Kendaraan Hal Mustahil

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Sabtu, 09 November 2024 | 14:36 WIB
Toyota Akui Target Elektrifikasi Kendaraan Hal Mustahil
Toyota bZ4X untuk KTT ASEAN 2023. (Foto: TAM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam beberapa tahun terakhir, California telah menetapkan regulasi emisi yang ketat, memicu perdebatan panjang di kalangan produsen otomotif. Kali ini, Toyota Motor North America melalui Chief Operating Officer mereka, menganggap aturan baru yang akan datang sebagai sesuatu yang "mustahil" dicapai.

Aturan yang dimaksud adalah Advanced Clean Cars II yang bertujuan untuk menurunkan emisi kendaraan penumpang, truk pickup, dan SUV secara drastis mulai dari tahun 2026. Aturan ini mengharuskan 35% penjualan kendaraan berasal dari kendaraan plug-in hybrid atau zero-emission. Persentase ini akan terus meningkat hingga mencapai 100% pada tahun 2035.

Namun, Toyota menganggap target ini tidak realistis, menurut laporan Carscoops. Menurut Jack Hollis dari Toyota, "Saya belum pernah melihat prakiraan dari siapa pun, baik pemerintah atau swasta, yang menyatakan bahwa angka tersebut dapat dicapai." Ia menambahkan bahwa "itu tampaknya mustahil" pada titik ini.

Hollis juga mencatat bahwa permintaan untuk kendaraan listrik (EV) dan model sejenisnya masih belum cukup tinggi. Selain itu, langkah ini dianggap "tidak alami" dan akan "membatasi pilihan pelanggan." Menariknya, bahkan politisi seperti senator Michigan terpilih, Elissa Slotkin, turut berkampanye menentang mandat EV dan menyatakan "Apa yang Anda kendarai adalah pilihan Anda, bukan orang lain."

Baca Juga: AION Kejar TKDN 40 Persen Demi Insentif Mobil Listrik

Mobil listrik Toyota bZ3X diluncurkan di arena Beijing Auto Show 2024, Kamis (25/4/2024). [Dok Toyota]
Mobil listrik Toyota bZ3X diluncurkan di arena Beijing Auto Show 2024, Kamis (25/4/2024). [Dok Toyota]

Jika California tetap berpegang pada kebijakan mereka, mereka akan mengatur semua. Ini menjadi salah satu alasan mengapa Toyota menginginkan satu standar nasional untuk mencegah satu negara bagian mempengaruhi semuanya.

Hollis menjelaskan, "Kami selalu menginginkan aturan 50 negara bagian, karena dengan cara itu kami dapat memperlakukan semua pelanggan dan dealer secara adil." Dia berharap agar regulator negara bagian dan federal bisa bekerja sama untuk menciptakan "sesuatu yang dapat dicapai."

Apakah kebijakan elektrifikasi yang ambisius ini akan berhasil atau tidak, hanya waktu yang bisa menjawab. Yang pasti, debat mengenai masa depan mobilitas dan lingkungan akan terus berlanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI